Stunting Sultra Masih di Atas Nasional

4 hours ago 2
Ilustrasi stunting (foto: dok istimewa) unair.ac.id


KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pwmprov Sultra) memperkuat langkah terpadu, menekan angka stunting di daerah. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Sultra tercatat sebesar 26,1 persen, masih di atas rata-rata nasional yang berada di angka 19,8 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D, mengingatkan seluruh elemen terkait, supaya memperhatikan kondisi ini. Terutama bupati/wali kota supaya intens melakukan intervensi.

“Persoalan stunting bukan hanya masalah kesehatan hari ini, tetapi menyangkut kualitas generasi penerus kita. Ini adalah investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Asrun Lio saat memberikan pengarahan dalam Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara.

Mantan Kadis Dikbud Sultra menjelaskan, meskipun angka prevalensi stunting nasional menunjukkan tren penurunan, yakni 19,8 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Hanya saja, target nasional sebesar 14 persen masih belum tercapai.

Sementara di tingkat daerah, Sultra berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 30 persen pada 2023 menjadi 26,1 persen di 2024. Meski demikian, capaian ini masih di atas rata-rata nasional.

“Ini kemajuan yang patut diapresiasi, tapi belum cukup. Kita perlu bekerja lebih keras, lebih fokus, dan lebih terintegrasi,” tegasnya.

Perlu Intervensi Terpadu

Asrun Lio menekankan, pentingnya keterpaduan intervensi, baik spesifik maupun sensitif. Seperti pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, penyediaan makanan tambahan, perbaikan sanitasi, serta peningkatan akses air bersih.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan