1 day ago
12
RAKOR: Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (tiga dari kanan) foto bersama bupati/wali kota dan jajaran Forkopimda usai rakor antisipasi potensi kerawanan menjelang dan pasca Natal tahun 2025, serta tahun baru 2026 di ruang Pola Kantor Gubernur, Senin (8/12/2025). Salah satu kepala daerah yang hadir adalah Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran (empat dari kiri).
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) memperketat langkah mitigasi, menghadapi potensi kerawanan selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Hal itu ditegaskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Kerawanan Jelang dan Pasca Nataru yang digelar di Kantor Gubernur Sultra, Senin (8/12/2025).
Salah satu fokus utama pembahasan adalah ancaman bencana alam hidrometeorologi, yang diprediksi meningkat pada periode libur akhir tahun. Cuaca ekstrem seperti hujan intensitas tinggi, angin kencang, puting beliung, banjir, tanah longsor hingga gelombang pasang, menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka menjelaskan, rakor tersebut merupakan bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi situasi darurat.
“Ini merupakan upaya untuk mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak diharapkan menjelang pergantian tahun,” ujarnya.
Untuk memperkuat mitigasi, Gubernur meminta seluruh kepala daerah dan instansi terkait, segera memasang stiker, serta rambu peringatan di titik-titik rawan bencana.
“Terutama di zona rawan longsor, harus segera dipasang rambu peringatan beserta nomor telepon darurat yang dapat dihubungi masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur menginstruksikan para Bupati dan Wali Kota, agar tetap berada di wilayah masing-masing selama masa libur akhir tahun. Hal tersebut penting, demi memastikan kecepatan respons pemerintah daerah jika terjadi kondisi kedaruratan.
“Bupati dan Wali Kota tidak boleh, dan tidak akan ada yang meninggalkan daerahnya pada momen penting ini,” pesannya.
