Mahfud MD Siap Diperiksa KPK Terkait Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

4 hours ago 3

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Isu dugaan mark up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh kembali mencuat. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyatakan kesiapannya untuk diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apabila diperlukan.

“Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau saya disuruh lapor, ngapain. Buang-buang waktu juga,” ujar Mahfud kepada wartawan di Keraton Yogyakarta, Minggu (26/10). Di kutib dari CNN Indonesia

Mahfud menegaskan bahwa KPK seharusnya sudah mengetahui isu dugaan penggelembungan anggaran proyek tersebut. Ia menyebut bahwa pembahasan soal dugaan korupsi di proyek Whoosh sudah muncul jauh sebelum dirinya menyinggung hal itu di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025.

“Yang saya sampaikan itu KPK sebenarnya sudah tahu. Sebelum saya bicara, isu itu sudah ramai duluan. Saya hanya menanggapi karena sudah jadi pembicaraan publik. Mestinya, KPK memanggil orang-orang yang sebelumnya sudah menyampaikan data dan punya keterlibatan langsung dalam kebijakan itu,” jelasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mendorong Mahfud MD untuk membuat laporan resmi terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Whoosh. Ia menegaskan bahwa lembaganya akan bersikap proaktif dalam menindaklanjuti setiap aduan masyarakat.

Dalam video YouTube-nya, Mahfud mengungkapkan adanya perbedaan mencolok dalam biaya pembangunan proyek kereta cepat tersebut. Berdasarkan hitungan pihak Indonesia, biaya per kilometer mencapai 52 juta dolar AS, sedangkan di China hanya sekitar 17 hingga 18 juta dolar AS.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan