Putus Asa Bukan Akhir! Kenali Gejala dan Cara Membantu Penderita Percobaan Bunuh Diri

1 day ago 9
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Setiap tahun, lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia kehilangan nyawa karena bunuh diri, menjadikannya salah satu penyebab utama kematian pada kelompok usia muda, terutama usia 15–29 tahun. Ironisnya, angka ini belum mencakup mereka yang gagal dalam percobaan bunuh diri, namun tetap mengalami dampak psikologis dan fisik yang serius.

Apa Itu Percobaan Bunuh Diri?

Percobaan bunuh diri adalah tindakan sadar seseorang yang berupaya mengakhiri hidupnya. Biasanya, hal ini dipicu oleh tekanan psikologis ekstrem, gangguan kejiwaan, atau masalah hidup yang terasa tidak ada jalan keluar. Meski begitu, kondisi ini dapat dicegah jika orang di sekitarnya mampu mengenali tanda-tandanya sejak dini.

Penyebab Percobaan Bunuh Diri

Terdapat banyak faktor yang dapat memicu seseorang untuk melakukan percobaan bunuh diri yang dilansir dari alodokter, di antaranya:

  • Perundungan (bullying) atau kekerasan psikologis
  • Ketergantungan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA
  • Penyakit kronis atau terminal, seperti kanker
  • Gangguan mental, seperti depresi, PTSD, atau bipolar
  • Kehilangan pekerjaan, jabatan, atau orang terdekat
  • Masalah hukum, kekerasan seksual, atau trauma masa lalu
  • Riwayat bunuh diri dalam keluarga

Faktor-faktor ini membuat penderita merasa putus asa, tidak berdaya, dan tidak memiliki alasan untuk melanjutkan hidup.

Tanda-Tanda Percobaan Bunuh Diri

Tidak semua orang yang berniat bunuh diri menunjukkannya secara jelas. Namun, beberapa sinyal peringatan umum yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Mengucapkan keinginan untuk mati atau bunuh diri
  • Membuat surat wasiat atau membagikan barang-barang pribadi
  • Menyendiri, menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mengalami perubahan suasana hati drastis
  • Sering berbicara soal rasa bersalah, malu, atau merasa menjadi beban
  • Menunjukkan ketertarikan berlebihan pada kematian
  • Berkendara ugal-ugalan atau melakukan tindakan berbahaya

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala di atas, jangan menunda untuk mencari bantuan profesional. Konsultasikan dengan psikolog atau psikiater, terutama jika keinginan untuk bunuh diri terasa menguat atau terus-menerus muncul.

Penting untuk diingat bahwa berbicara adalah langkah awal penyelamatan, dan membuka diri kepada keluarga, teman, atau tenaga medis dapat menyelamatkan nyawa.

Proses Diagnosis dan Penanganan

Dokter akan melakukan wawancara menyeluruh mengenai gejala, gaya hidup, dan riwayat medis pasien. Pemeriksaan tambahan seperti tes darah, tes urine, atau pemindaian otak juga bisa dilakukan untuk menyingkirkan penyebab fisik seperti gangguan tiroid.

Penanganan percobaan bunuh diri disesuaikan dengan kondisi pasien:

  • Psikoterapi: Seperti terapi perilaku kognitif atau terapi dialektis
  • Obat-obatan: Antidepresan, antipsikotik, atau anticemas
  • Detoksifikasi dan rehabilitasi bagi penderita ketergantungan
  • Perawatan di rumah sakit jika dianggap darurat
  • Dukungan keluarga: Peran keluarga sangat penting dalam proses penyembuhan

Komplikasi dan Risiko Berulang

Percobaan bunuh diri yang gagal bisa menyebabkan kerusakan otak, organ, atau disabilitas permanen. Penderita juga rentan mengalami depresi berat, rasa bersalah, dan berisiko melakukan percobaan bunuh diri ulang dalam waktu 1 tahun.

Upaya Pencegahan Bunuh Diri

Bunuh diri bisa dicegah dengan pendekatan yang menyeluruh dan peka terhadap kondisi mental orang sekitar. Beberapa langkah penting yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjalani pengobatan gangguan mental sejak dini
  • Berbicara secara terbuka tentang perasaan dengan orang terpercaya
  • Mengikuti sesi konseling individu atau kelompok
  • Menjalani pola hidup sehat: cukup tidur, olahraga, dan manajemen stres
  • Menyingkirkan barang-barang berbahaya dari jangkauan penderita
  • Membangun lingkungan yang suportif dan tidak menghakimi

Kesimpulan: Bunuh Diri Bukan Solusi, Selalu Ada Harapan

Bunuh diri bukan akhir dari penderitaan, justru bisa memicu penderitaan baru bagi orang-orang yang ditinggalkan. Karena itu, deteksi dini, dukungan emosional, dan akses terhadap layanan kesehatan mental merupakan kunci pencegahan yang paling efektif.

Jika Anda atau orang terdekat sedang bergumul dengan pikiran bunuh diri, bantuan itu ada dan Anda tidak sendiri. Hubungi layanan psikolog terdekat, atau bicaralah dengan orang yang Anda percayai. Hidup masih punya peluang untuk berubah, sekecil apa pun harapan itu.(*)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan