Ilustrasi Dapur MBG di Bogor
KENDARIPOS.CO.ID -- Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi mengungkapkan bahwa masyarakat di berbagai daerah mulai mengeluhkan kenaikan harga bahan pangan yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut laporan yang diterima FKBI, lonjakan harga terjadi pada sejumlah komoditas penting seperti telur ayam, daging ayam, daging sapi, dan sayuran. Di Jakarta, misalnya, harga telur ayam mencapai Rp38.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp29.000 – 32.000 per kilogram.
“Dan klimaksnya, inflasi di berbagai daerah pun naik sangat tinggi, rata-rata 6,6 persen lebih tinggi dari inflasi nasional,” ujar Tulus, dikutip dari jpnn.com Kamis (6/11).
Ia menduga, salah satu penyebab utama lonjakan harga pangan tersebut adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Usut punya usut, ternyata musababnya adalah Program MBG. Program ini memicu kenaikan permintaan bahan pangan yang signifikan,” beber Tulus, dikutip dari jpnn.com.
Namun, peningkatan permintaan itu tidak diimbangi dengan penambahan pasokan bahan pangan di pasar. Akibatnya, kata Tulus, terjadi kesenjangan antara permintaan dan pasokan yang berujung pada kenaikan harga-harga secara drastis.
“Pemerintah seharusnya segera bertindak cepat dan sinergis untuk memperkuat pasokan bahan pangan, terutama di daerah yang pelaksanaan Program MBG-nya sudah masif,” tegasnya, dikutip dari jpnn.com.
Ia juga mengingatkan bahwa tanpa adanya kebijakan untuk menambah stok pangan, pasar akan semakin terdistorsi dan inflasi di daerah bisa melonjak lebih tinggi lagi.


















































