Jangan Biarkan Malu Menghancurkan Hidup Anda! Ini Cara Mengatasi Malu Berlebihan

1 day ago 9
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Setiap orang pasti pernah merasa malu. Entah itu tersandung di depan umum, salah mengenakan pakaian saat acara formal, atau bahkan mengalami peristiwa yang mencoreng nama baik. Namun, penting untuk diingat: rasa malu tidak harus menjadi beban yang selamanya mengendap di dalam diri.

Justru, perasaan ini perlu dikelola agar tidak menghambat perkembangan diri. Lalu, bagaimana cara berdamai dengan rasa malu yang kerap menghantui?

Tiga Wajah Rasa Malu

Dilansir dari hallosehat, malu memiliki tiga jenis wajah diantaranya :

  • malu karena kesalahan kecil yang sebenarnya tak melanggar moral atau norma seperti jatuh atau lupa skrip saat presentasi.
  • malu karena tindakan yang dianggap menyimpang secara sosial, misalnya diam saat melihat kecurangan.
  • rasa malu karena merasa berbeda dari lingkungan, seperti seseorang yang kehilangan rambut akibat kemoterapi.

“Rasa malu bisa membuat kita merasa ingin menghilang, bersembunyi, bahkan sampai ke titik depresi. Tapi di sisi lain, rasa ini sebenarnya punya fungsi sosial—yakni untuk mengingatkan kita agar tidak menyimpang dari nilai bersama,” kata seorang psikolog klinis.

5 Langkah Jitu Berdamai dengan Rasa Malu

  1. Kenali Pemicu Malu Anda
    Tuliskan peristiwa-peristiwa yang membuat Anda malu. Dengan memahami sumbernya, Anda bisa mulai menenangkan pikiran dan mencari cara agar hal tersebut tidak berulang.
  2. Ubah Pola Pikir Negatif
    Rasa malu kerap diperburuk oleh asumsi negatif tentang penilaian orang lain. Latih diri untuk berpikir positif: "Saya mungkin gagal kali ini, tapi itu bukan akhir dari segalanya."
  3. Terima Perasaan Itu Apa Adanya
    Menyangkal hanya akan memperparah luka. Menerima bahwa Anda sedang malu adalah langkah awal untuk bangkit dan belajar menghadapinya secara dewasa.
  4. Jauhkan Diri dari Lingkungan yang Merendahkan
    Jika ada orang yang terus mengungkit kesalahan Anda atau membuat Anda malu, jangan ragu untuk menjaga jarak. Anda berhak berada di sekitar orang yang mendukung dan menyemangati.
  5. Maafkan Diri Sendiri
    Setiap orang pernah mengalami momen tidak menyenangkan. Jangan biarkan satu insiden mendefinisikan siapa Anda. Maafkan, lepaskan, dan mulai bangkit memperbaiki diri.

Kesimpulan: Malu Bukan Akhir, Tapi Awal Kesadaran

Rasa malu bukanlah musuh. Ia bisa menjadi alarm untuk introspeksi dan alat untuk bertumbuh, asalkan tidak dipelihara terlalu lama. Bangkit dari rasa malu memang tidak mudah, tapi sangat mungkin dilakukan dengan langkah-langkah kecil yang konsisten.

Karena sejatinya, kita semua pernah merasa malu. Namun, yang membedakan adalah bagaimana kita memilih untuk bangkit dan melangkah lagi.(*)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan