
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Sering kali kita melihat seseorang yang gemar mengelupasi kulitnya, baik di wajah, bibir, atau bagian tubuh lainnya. Meski terlihat seperti kebiasaan biasa, ini bisa jadi gejala dari dermatilomania, sebuah gangguan psikologis yang mengharuskan penderitanya untuk terus-menerus mengelupas kulitnya hingga menimbulkan kerusakan fisik.
Apa Itu Dermatilomania?
Dilansir dari klikdokter, dermatilomania adalah kelainan psikologis yang dikaitkan dengan gangguan obsessive-compulsive disorder (OCD). Penderita dermatilomania sering kali merasa tidak bisa mengontrol dorongan untuk mengelupas kulit mereka, meskipun tindakan tersebut dapat merusak jaringan kulit dan menimbulkan luka.
Tanda dan Gejala Dermatilomania
- Mengelupas kulit secara berulang hingga menimbulkan luka atau bekas yang sulit sembuh.
- Kerusakan kulit yang disebabkan oleh kebiasaan menggaruk, menyentuh, atau memetik kulit.
- Biasanya area kulit yang sering dikupas adalah wajah, bibir, atau bagian tubuh lain seperti lengan, kaki, atau punggung.
- Kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa sadar dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Penyebab Dermatilomania
Penyebab pasti dermatilomania masih belum diketahui, namun beberapa faktor yang diduga berperan antara lain:
- Kebosanan atau stres yang memicu perilaku ini sebagai cara untuk mengalihkan perhatian.
- Emosi negatif, seperti rasa malu, bersalah, atau cemas.
- Gangguan kulit kronis, seperti jerawat atau eksim, yang membuat penderita merasa terganggu dengan tampilan kulitnya.
- Hubungan dengan gangguan obsesif-kompulsif lainnya, seperti gangguan dismorfik tubuh yang berfokus pada ketidaksempurnaan penampilan.
Dampak Fisik dan Mental
Kebiasaan ini bisa berbahaya, baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik, kerusakan kulit yang terus-menerus bisa menyebabkan infeksi, bekas luka permanen, dan bahkan memerlukan cangkok kulit pada kasus yang parah. Sementara itu, secara mental, penderita sering merasa bersalah, malu, dan cemas, bahkan dalam beberapa kasus bisa menimbulkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau munculnya pikiran bunuh diri.
Cara Mengatasi Dermatilomania
Mengobati dermatilomania melibatkan terapi perilaku dan pengobatan medis. Berikut beberapa metode yang dapat membantu:
- Obat-obatan
- Antidepresan, antipsikotik, dan antikonvulsan dapat membantu mengurangi kecemasan dan dorongan kompulsif.
- Terapi Perilaku
- Habit Reversal Therapy: Membantu penderita menjadi lebih sadar akan kebiasaan mengelupas kulit dan menggantinya dengan perilaku lain yang lebih sehat.
- Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Membantu penderita mengubah pola pikir dan perilaku yang berkaitan dengan kebiasaan tersebut.
- Terapi Kelompok: Dapat memberikan dukungan emosional dan kesempatan berbagi dengan sesama penderita.
- Terapi Penerimaan dan Komitmen (ACT)
- Membantu penderita untuk menerima perasaan negatif yang memicu perilaku ini tanpa melakukannya.
Kapan Harus Mencari Bantuan?
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala dermatilomania, seperti kebiasaan mengelupas kulit yang tidak bisa dihentikan atau menyebabkan kerusakan, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional. Penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup.