Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menerima banyak masukan pada acara coffee morning bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota Kendari, Rabu (30/7).
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menggelar coffee morning bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota Kendari, Rabu (30/7). Pertemuan tersebut bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan forum penting untuk membahas dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang tengah melanda Kota Kendari.
Berbagai isu krusial dibahas secara terbuka, menandakan komitmen serius pemerintah kota dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi warganya. Salah satu isu yang menjadi sorotan utama adalah maraknya penyalahgunaan narkoba.
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kolonel Inf Saripuddin SIP MH mengatakan zona merah narkoba kini telah menyebar ke seluruh kecamatan di Kota Kendari. Angka ini meningkat drastis dibandingkan periode sebelumnya.
"Lebih memprihatinkan lagi, pengguna narkoba tak hanya terbatas pada kalangan dewasa, tetapi juga menyasar pelajar dan anak jalanan yang kerap mengonsumsi lem aibon. Kabinda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu memberantas masalah ini," ujarnya.
Kepala Pengadilan Agama Kota Kendari Muslim, MH mengungkapkan banyak pasangan muda yang menikah di bawah umur 19 tahun, melanggar Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019. Ia menekankan pentingnya peran Kantor Urusan Agama (KUA) dalam menolak pernikahan di bawah umur dan mengarahkan pasangan untuk mengajukan dispensasi kawin ke Pengadilan Agama.
Polres Kendari turut menyoroti peningkatan kasus tawuran antar remaja. Fenomena ini, menurut pihak kepolisian, erat kaitannya dengan kurangnya pembinaan dan pengawasan terhadap remaja. Hal ini membutuhkan pendekatan komprehensif yang melibatkan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Laman: 1 2


















































