
KENDARIPOS.CO.ID--Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan bahwa keberagaman di Indonesia bukanlah ancaman, melainkan kekuatan besar bangsa. Hal ini disampaikan Direktur Pencegahan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, MA, dalam Dialog Kebangsaan di Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (15/9/2025).
“Keragaman justru harus dijaga sebagai perekat bangsa. Namun, bangsa multikultural seperti Indonesia rawan disusupi konflik, terutama jika ada pihak yang menjadikan agama sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan,” ujar Irfan dalam keterangan tertulis, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, terorisme adalah penyimpangan ajaran agama yang menimbulkan kecurigaan antarumat, merusak harmoni sosial, hingga mengancam masa depan bangsa. Karena itu, BNPT mendorong dialog lintas agama sebagai sarana untuk menghapus prasangka dan memperkuat rasa percaya.
“Indonesia adalah rumah besar semua keyakinan. Perbedaan bukan untuk diseragamkan, tapi dijalani sebagai anugerah. Al-Qur’an menegaskan manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal, bukan saling curiga,” tegas Irfan.
Dialog Kebangsaan ini digelar BNPT bersama Komisi XIII DPR RI, melibatkan lebih dari 200 peserta dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ormas keagamaan. Sejumlah akademisi, aparat, hingga mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang kini menjadi mitra deradikalisasi juga hadir sebagai narasumber.
Anggota Komisi XIII DPR RI, Hamid Noor Yasin, menambahkan bahwa keamanan, ketenteraman, dan kesejahteraan merupakan syarat dasar kebahagiaan bangsa. Menurutnya, memerangi terorisme dan menghapus kemiskinan adalah tanggung jawab kolektif.
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.