
KENDARIPOS.CO.ID--Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi tabur bunga di depan Polda Metro Jaya, Rabu (12/9), menuntut pembebasan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen bersama sejumlah aktivis lain yang ditahan buntut gelombang demonstrasi akhir Agustus lalu.
Pantauan di lokasi, massa menabur bunga hingga membentuk tulisan “Bebaskan Kawan Kami” tepat di depan pintu gerbang Polda Metro Jaya. Selain itu, mereka membawa poster bertuliskan “Tarik Mundur TNI dan Polri”, “Protes Adalah Hak”, hingga “Keadilan untuk Korban”.
“Kami akan terus mengawal kawan-kawan yang ditangkap, tidak hanya di Polda Metro, tapi juga di Jogja, Kediri, Papua, Ambon, Samarinda, Makassar,” ujarnya dikutip dari cnn indonesia, rabu (17/9).
Mutiara menegaskan bahwa aksi protes yang dilakukan bukanlah makar atau terorisme, melainkan bentuk kepedulian rakyat atas berbagai ketidakadilan. “Protes itu adalah hak. Itu bentuk kepedulian rakyat Indonesia,” tegasnya.
Aliansi Perempuan Indonesia juga mendesak Presiden Prabowo Subianto turun tangan membebaskan para aktivis dan demonstran yang kini masih mendekam di tahanan di berbagai wilayah.
Hingga kini, Polda Metro Jaya telah menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan, di antaranya Delpedro Marhaen, Muzaffar Salim, Syahdan Husein, Khariq Anhar, RAP, dan Figha Lesmana.
Sementara itu, Menko Polhukim Yusril Ihza Mahendra sempat bertemu langsung dengan Delpedro di Rutan Polda Metro Jaya. Dalam pernyataannya dari dalam sel, Delpedro menegaskan dirinya tidak bersalah dan siap mengikuti proses hukum.
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.