White Hat Hacker: Garda Terdepan Keamanan Digital Masa Kini

5 days ago 26
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Di tengah meningkatnya ancaman dunia maya, peretas etis atau white hat hacker menjadi salah satu ujung tombak dalam menjaga keamanan digital organisasi. Berbeda dari peretas berbahaya, mereka menggunakan keahlian siber untuk mengidentifikasi dan memperbaiki celah sebelum digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Dilansir dari fortinet.com, white hat hacker menjalankan praktik yang dikenal sebagai peretasan etis. Tujuan utama mereka adalah membantu perusahaan menemukan dan memperbaiki kerentanan sistem, baik itu pada perangkat lunak, perangkat keras, maupun jaringan. Banyak organisasi kini secara aktif mencari para profesional ini untuk menguji sistem keamanan mereka melalui metode uji penetrasi, simulasi serangan, hingga rekayasa sosial.

Sebagai contoh, melalui teknik penetration testing, white hat dapat mengidentifikasi titik masuk yang berisiko, menguji pertahanan sistem dengan simulasi serangan nyata, dan kemudian memberikan laporan rinci tentang celah yang perlu diperbaiki. Bahkan serangan simulasi seperti Denial-of-Service (DoS) digunakan untuk menguji ketahanan sistem terhadap lonjakan trafik ekstrem.

Tak hanya teknologi, mereka juga menguji faktor manusia. Melalui rekayasa sosial, mereka menguji bagaimana karyawan bereaksi terhadap upaya manipulasi yang dapat membocorkan informasi sensitif.

Salah satu nilai tambah dari layanan white hat adalah kemampuannya dalam melakukan penilaian risiko secara berkelanjutan. Mereka tak hanya menyampaikan masalah, tetapi juga merekomendasikan solusi konkret memberi kesempatan organisasi untuk bertindak sebelum serangan nyata terjadi.

Dengan meningkatnya ancaman siber global, profesi ini tidak hanya dibutuhkan tetapi juga sangat dihargai. Beberapa organisasi bahkan menyelenggarakan program "bug bounty", memberikan penghargaan kepada peretas etis yang berhasil menemukan kelemahan sistem mereka.

Penting untuk membedakan jenis-jenis peretas berdasarkan etika:

  • White Hat: Bertindak dengan izin dan hanya demi tujuan perlindungan.
  • Gray Hat: Beroperasi di area abu-abu, mungkin tanpa izin tapi tidak selalu berniat jahat.
  • Black Hat: Meretas secara ilegal untuk keuntungan pribadi atau merusak sistem.

White hat hacker adalah tameng pertama yang bekerja dari dalam untuk melindungi organisasi dari bahaya yang kian kompleks. Di era digital yang terus berkembang, kehadiran mereka bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.(*)


Ikuti KENDARI POS di Google News

Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan