Booth Honda di GJAW 2025
( foto:viva.co.id)
KENDARIPOS.CO.ID--Penurunan daya beli masyarakat yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir mulai dirasakan industri otomotif nasional. Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintah tengah menyiapkan regulasi dan skema insentif baru yang diharapkan mampu merangsang pertumbuhan pasar. Kebijakan tersebut mendapat sambutan positif dari pabrikan otomotif, termasuk Honda.
Dilansir dari KOMPAS.com. Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Operation Director PT Honda Prospect Motor (HPM), menilai langkah pemerintah tersebut sebagai keputusan strategis yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan industri.
“Kami menanggapi itu rencana yang sangat baik,” ujar Billy saat ditemui di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, Jumat (21/11/2025).
Billy menegaskan bahwa setiap kebijakan pemerintah yang dirumuskan biasanya telah melalui kajian dan analisis komprehensif. Menurutnya, regulasi baru tidak hanya bertujuan mendorong penjualan kendaraan, tetapi juga memperluas peluang bagi perkembangan industri otomotif nasional.
“Kami yakin pemerintah banyak pertimbangan, banyak kajian. Tujuannya tentu untuk pertumbuhan pasar otomotif dan industri otomotif,” jelasnya.
Saat ini, industri tengah menghadapi dua tantangan utama: menurunnya daya beli konsumen dan kebutuhan menjaga tingkat produksi agar investasi yang telah masuk tetap terlindungi. Billy berharap insentif baru dapat menjadi stimulus untuk memperbaiki situasi tersebut.
“Daya beli memang sedang menurun. Dari sisi suplai, penting juga menjaga utilisasi produksi dan melindungi investasi industri. Apa yang direncanakan pemerintah adalah langkah baik untuk memperkuat pasar dan industri otomotif,” tambahnya.


















































