Wamen Ekraf Apresiasi JF3 Perkuat Ekosistem Kreatif Indonesia-Prancis

1 month ago 50

SHNet, Jakarta – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengapresiasi karya 3 desainer muda dari Prancis yang ditampilkan dalam Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025. Wamen Ekraf Irene berharap kiprah desainer muda dari Prancis itu bisa menginspirasi para desainer lokal.

“JF3 menjadi ekosistem yang menggabungkan dan menampilkan keindahan sebagai fashion decider sehingga koleksi busana dari Prancis bisa dikenal lebih luas. Fashion show ini merupakan sumber inspirasi bagi desainer lokal untuk membawa fesyen Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Kita juga harus melihat ekosistem fesyen di Indonesia itu sudah siap dan bisa mendapat pengakuan global,” ucap Wamen Ekraf Irene dalam acara yang berlangsung di La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Minggu (27/07/2025).

Acara fashion show berkonsep La Nouvelle Ecriture itu dinilai Wamen Ekraf Irene penting bagi para talenta lokal terutama pada subsektor fesyen. Wamen Ekraf Irene menyebut fesyen memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dan layak mendapat pengakuan skala global karena kreativitas, gaya, dan orisinalitas yang dapat berkembang luas secara bisnis, apalagi talenta-talenta mode berbakat dari Indonesia bisa mendukung diplomasi antar bangsa.

“JF3 merupakan salah satu manifestasi yang bukan cuma planning behind the scene. Sebab Indonesia tak hanya punya culture and designer, tetapi juga memiliki material and craftmanship yang harus kita preserve. Dengan kedatangan desainer-desainer dari Prancis, maka kita tak boleh malu menuju ke level global. Berarti, fesyen Indonesia tak sekadar dilestarikan saja, tapi bisa diorbitkan ke seluruh dunia,” ucap Wamen Ekraf Irene yang didampingi Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Fesyen Romi Astuti pun menyampaikan JF3 sebagai momentum penting untuk mengingat persahabatan atau hubungan diplomatik antar Indonesia dan Prancis yang punya kedekatan dalam hal-hal di industri kreatif.

(Dok. Biro Komunikasi Kemenekraf)

“Acara fashion show ini luar biasa menjadi ajang pertukaran informasi terhadap mode fesyen antar negara sekaligus merayakan 75 tahun kerja sama Indonesia-Prancis lewat kolaborasi kreatif,” kata Romi Astuti.

Sementara itu, Chairman JF3 Soegianto Nagaria menjelaskan komitmen JF3 yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan industri mode tanah air. Ia juga menyoroti kolaborasi Indonesia-Prancis yang membawa nuansa segar dengan panggung fesyen yang tak sekadar memukau, tapi menuju industri mode Indonesia yang lebih terjangkau.

“Hari ini, kita merayakan tidak hanya kreativitas dan mode, tetapi juga persahabatan abadi antara Indonesia-Prancis. JF3 tetap berkomitmen untuk menjadi lebih dari sekadar panggung fesyen, tetapi ada hasrat untuk dialog antar budaya dan antar generasi untuk menjaga tradisi serta inovasi. Mari kita nikmati malam ini dan teruslah menciptakan masa depan bagi industri fesyen yang menyatukan semua,” ucap Soegianto Nagaria.

Selaras dengan pernyataan tersebut, Duta Besar Prancis Fabien Penone mengatakan semangat kolaborasi ini sebagai bentuk tindak lanjut kemitraan ekonomi setelah sebelumnya beberapa agenda kenegaraan sudah berjalan seperti kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada akhir Mei 2025 dan delegasi Indonesia yang berpartisipasi dalam Bastille Day atau La Fete Nationale pada Juli 2025 di Prancis.

“JF3 menjadi fashion show yang merayakan visi berani, semangat, dan narasi baru untuk memunculkan kancah mode Prancis masa kini. Apalagi hubungan antara Prancis dan Indonesia berkembang pesat dan kuat. Kemitraan jangka panjang antar kedua negara sedang dibangun mencakup isu keamanan, pendidikan, budaya, dan ekonomi kreatif. Banyak potensi besar bagi kedua negara dalam hal mode, desain, gim video, gastronomi, sinema, dan lagu. Kami yakin dapat berkolaborasi lebih banyak lagi untuk menemukan ide dan hal kreativitas lain,” ungkap Dubes Penone.

Dengan mempelajari karya-karya desainer Prancis, desainer Indonesia dapat mengembangkan gaya desain yang lebih unik dan berkelas, serta memperkaya khazanah mode Indonesia. Berikut 3 desainer Prancis yang membawa mode Eropa ke panggung JF3:

– Ornella Jude Ferrari, menampilkan koleksi busana label J. Simone gaya pakaian yang penuh energi dengan semangat ketegangan khas lanskap urban untuk menciptakan kekuatan dan kelembutan dari para modelnya.

– Louise Marcaud, menyuguhkan koleksi busana bertajuk Retrogade untuk menciptakan gaya pakaian keseimbangan antara kekuatan dan kehalusan dalam mengungkap karakter unik setiap wanita.

– Solene Lescouet, menyajikan koleksi busana perpaduan drama dan emosi dalam gerak suasana lambat menuju klimaks yang intens serta berirama. (Stevani Elisabeth)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan