Waspada! Penipuan AI dengan Kloning Suara dan Deepfake Kian Merajalela, Ini Cara Melindungi Diri

1 month ago 38
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Dilansir dari fajar.co.id -penipuan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi artificial intelligence (AI) terus meningkat dan semakin canggih. Dari kloning suara hingga video deepfake, para pelaku menggunakan teknologi ini untuk menipu dan mengambil keuntungan dari korbannya. Jika tidak waspada, siapa saja bisa menjadi sasaran.

Modus yang sering terjadi adalah penipu meniru suara atau wajah orang terdekat melalui rekaman yang diambil dari media sosial. Dengan teknik kloning suara, pelaku kerap mengaku sebagai anggota keluarga atau teman, mendesak korban untuk segera mengirimkan uang. Federal Trade Commission (FTC) melaporkan bahwa rekaman suara ini biasanya diambil dari konten yang diposting di media sosial, sehingga memudahkan penipu melakukan manipulasi.

Beberapa ciri penipuan kloning suara yang wajib diwaspadai antara lain:

  • Penelepon tiba-tiba menghubungi dan menuntut tindakan cepat.
  • Permintaan dana menggunakan metode yang sulit dilacak seperti transfer kripto atau kartu hadiah.
  • Mendesak korban untuk merahasiakan permintaan tersebut.

Selain suara, teknologi deepfake video juga dipakai untuk menipu dengan menampilkan wajah seseorang yang dimanipulasi agar terlihat nyata. Ciri khas deepfake adalah ekspresi wajah yang kaku dan gerakan yang tidak natural. Video ini kerap digunakan untuk menyamar sebagai figur publik atau perwakilan lembaga resmi.

Untuk melindungi diri dari penipuan ini, beberapa langkah sederhana dapat diterapkan:

  1. Batasi berbagi informasi pribadi di media sosial. Data seperti foto, rekaman suara, dan video yang diunggah bisa dimanfaatkan untuk membuat kloning suara atau video palsu.
  2. Atur privasi akun agar hanya teman terpercaya yang dapat melihat konten.
  3. Hindari membagikan informasi detail seperti nama anggota keluarga, lokasi, dan rutinitas sehari-hari.
  4. Buat kode rahasia keluarga yang hanya diketahui anggota keluarga untuk verifikasi saat menerima panggilan mendesak.
  5. Jangan merespons pesan atau panggilan mendadak secara emosional. Selalu tenang dan verifikasi dengan menghubungi pihak yang bersangkutan lewat saluran resmi atau anggota keluarga lain.

Teknologi memungkinkan nomor telepon palsu muncul di layar, sehingga penting untuk mengakhiri panggilan mencurigakan dan menghubungi kembali nomor resmi yang tersimpan untuk memastikan keaslian.

Dengan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat, kita bisa menghindari jebakan penipuan berbasis AI yang semakin licin dan rumit.(*)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan