UHO Pastikan Calon Mahasiswa Siap Fisik dan Mental

1 month ago 35
Suasana Pemkes UHO hari kedua.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Universitas Halu Oleo (uHO) menjadwalkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (Pemkes) bagi calon mahasiswa baru (Camaba) selama tiga hari terhitung sejak 28 hingga 30 Juli 2025. Hingga saat ini, kegiatan Pemkes tersebut berjalan dengan lancar. Pada hari kedua (29/7/2025), kegiatan ini diikuti oleh empat fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Teknik (FT), dan Fakultas Peternakan (FPt).

Ketua Panitia Pemkes uHO, dr. Jamaluddin, M.Kes, Sp.JP., mengatakan bahwa pelaksanaan Pemkes ini dibagi dalam tiga hari. Pada hari pertama (28/7), lebih dari seribu mahasiswa sudah diperiksa. Hari kedua (29/7), juga lebih dari seribu, dan pada hari ketiga (30/7), jumlah peserta diperkirakan tetap di atas seribu orang. Wakil Dekan Bidang Akademik FK uHO menjelaskan bahwa pelaksanaan hari pertama dan hari kedua berjalan lancar tanpa kendala. “Alhamdulillah, pelaksanaannya berjalan lancar. Semua data mahasiswa yang mengikuti Pemkes berasal dari rektorat. Kami di sini hanya melaksanakan sesuai data yang diberikan. Jika ada mahasiswa yang datang namun namanya tidak terdata, kami arahkan kembali ke rektorat untuk menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu,” jelasnya.

Dr. Jamaluddin menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan mencakup pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki. Selain itu, terdapat juga pemeriksaan kesehatan jiwa (khusus untuk program studi seperti Kedokteran dan Farmasi) serta tes urin untuk mendeteksi penggunaan narkoba. “Pemeriksaan kesehatan jiwa dijadwalkan khusus hari Kamis, karena itu dilakukan oleh tenaga profesional dari pihak yang berwenang. Tes narkoba dilakukan dengan pemeriksaan urin,” ucapnya.

Ia juga menerangkan bahwa temuan yang memenuhi syarat sangat dibutuhkan, karena bidang ini membutuhkan kemampuan melihat warna secara akurat. Untuk program studi lain, lanjut dr. Jamaluddin, seperti FKIP atau Pertanian, toleransinya bisa lebih fleksibel tergantung kebutuhan profesi ke depan. “Kalau di Teknik, mahasiswa buta warna akan kesulitan saat menggambar atau membaca warna kabel, sehingga paling sering terjadi gangguan penglihatan, terutama buta warna dan ketajaman visual yang rendah. Yang paling banyak itu biasanya di mata, ada yang buta warna, ada juga yang kabur penglihatannya. Untuk program studi seperti Kedokteran, Farmasi, dan Teknik, mahasiswa yang buta warna umumnya langsung dinyatakan tidak bisa,” tukasnya.

Laman: 1 2

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan