
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Tumor otak masih menjadi salah satu kondisi medis serius yang memerlukan perhatian khusus. Tumor ini muncul akibat pertumbuhan sel abnormal di otak, yang bisa bersifat jinak atau ganas. Meski jinak, tumor tetap dapat mengganggu fungsi otak jika dibiarkan tanpa pengobatan.
Dilansir dari alodokter, gejala awal yang sering diabaikan antara lain sakit kepala hebat di pagi hari, mual, muntah, hingga perubahan perilaku dan kepribadian. Pada kasus yang lebih berat, penderita dapat mengalami kejang, kebingungan, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran.
Penyebab utama tumor otak belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli mencatat sejumlah faktor risiko, termasuk usia lanjut, paparan radiasi, riwayat genetik, dan paparan bahan kimia tertentu.
Proses Diagnosis
Deteksi dini sangat penting. Diagnosis dimulai dari pemeriksaan neurologis, diikuti dengan MRI atau CT scan kepala. Pada kasus tertentu, biopsi jaringan otak diperlukan untuk menentukan sifat tumor.
Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Sakit kepala yang memburuk pada pagi atau malam hari
- Kejang tanpa riwayat epilepsi
- Perubahan kepribadian dan memori
- Gangguan berjalan atau berbicara
- Gangguan penglihatan mendadak
Penanganan Modern
Penanganan tumor otak tergantung pada jenis dan lokasi tumor. Saat ini, metode pengobatan telah berkembang pesat mulai dari operasi, radioterapi, kemoterapi, hingga terapi target yang lebih spesifik dan minim efek samping.
Bagi pasien yang telah menjalani pengobatan, terapi lanjutan seperti fisioterapi, terapi bicara, dan terapi okupasi penting dilakukan untuk memulihkan kualitas hidup.
Komplikasi dan Pencegahan
Komplikasi tumor otak bisa bersifat jangka panjang, seperti gangguan kognitif, kejang berulang, dan inkontinensia. Oleh karena itu, pencegahan harus dimulai sejak dini dengan gaya hidup sehat, menghindari paparan bahan kimia, serta melakukan pemeriksaan medis rutin terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga.
Masyarakat juga didorong untuk tidak menyepelekan sakit kepala yang tidak biasa, serta segera berkonsultasi dengan dokter untuk deteksi dini. Pemeriksaan kini dapat dilakukan secara online melalui layanan konsultasi dokter terpercaya.(*)
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.