
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing ternyata bukan hanya sahabat yang setia, tetapi juga memiliki kemampuan luar biasa dalam mengenali dan merespons emosi manusia. Studi ilmiah mengungkap bahwa kedua hewan ini mampu merespons suasana hati pemiliknya dengan cara yang unik dan berbeda, yang berkontribusi besar dalam membangun hubungan emosional yang lebih erat antara manusia dan hewan.
Dilansir dari Tempo.co, pemahaman tentang cara hewan peliharaan mengenali emosi ini tidak hanya memperkuat ikatan emosional, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan psikologis manusia dan hewan itu sendiri.
Kucing: Peka dan Perasa Meski Terlihat Mandiri
Kucing sering kali dianggap sebagai hewan yang mandiri dan sulit ditebak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa mereka sangat peka terhadap emosi pemiliknya. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh University of Nottingham Trent dan University of Lincoln di Inggris, kucing ternyata mampu menangkap sinyal emosional manusia melalui bahasa tubuh, nada suara, hingga kebiasaan harian.
Beberapa temuan penting dari penelitian tersebut antara lain:
- Kucing cenderung mendekat saat pemiliknya sedang sedih, sakit, atau menangis, sebagai bentuk dukungan emosional.
- Saat pemilik menunjukkan kebahagiaan, kucing sering kali mengangkat ekornya sebagai tanda kasih sayang dan kenyamanan.
- Sebaliknya, ketika pemilik marah atau stres, kucing akan menjauh atau menunjukkan perubahan perilaku, yang menunjukkan bahwa mereka juga bisa terpengaruh oleh kondisi emosional di sekitarnya.
Yang menarik, kucing tidak hanya mengenali emosi, tetapi juga mampu menyesuaikan perilakunya terhadap suasana hati manusia secara halus dan penuh empati.
Anjing: Ahli Membaca Wajah dan Suara Manusia
Berbeda dengan kucing, anjing memiliki metode yang lebih aktif dan kompleks dalam mengenali emosi. Studi dari University of Lincoln yang melibatkan 17 anjing peliharaan menemukan bahwa anjing menggunakan dua indera sekaligus penglihatan dan pendengaran untuk membedakan ekspresi emosional manusia.
Dalam penelitian tersebut:
- Anjing diperlihatkan gambar wajah manusia dengan ekspresi emosional yang berbeda, bersamaan dengan suara-suara yang mencerminkan emosi tertentu.
- Hasilnya menunjukkan bahwa anjing menghabiskan waktu lebih lama menatap wajah yang cocok dengan nada suara yang mereka dengar.
- Ini menandakan bahwa anjing mampu menggabungkan informasi dari dua indera untuk membentuk pemahaman emosional, suatu kemampuan yang sebelumnya diyakini hanya dimiliki manusia.
Meski begitu, sejumlah ilmuwan seperti Daniel Mills menekankan bahwa belum dapat dipastikan apakah anjing benar-benar "memahami" emosi seperti manusia. Bisa saja mereka hanya bereaksi berdasarkan pengalaman atau asosiasi tertentu, bukan pemahaman emosional yang kompleks.
Kesimpulan: Mereka Lebih Peka dari yang Kita Kira
Kucing dan anjing memiliki cara berbeda namun sama-sama mengesankan dalam mengenali emosi pemiliknya. Kucing cenderung menunjukkan empati pasif dengan mendekat atau menjaga jarak sesuai kondisi emosi manusia, sementara anjing menunjukkan reaksi aktif dan analisis emosional melalui pengamatan dan pendengaran.
Pengetahuan ini sangat penting dalam memperkuat relasi antara manusia dan hewan peliharaan. Dengan memahami bahwa mereka juga merasakan dan merespons emosi kita, kita bisa memberikan perhatian lebih tidak hanya dalam hal fisik, tetapi juga dalam membangun ikatan emosional yang sehat dan penuh kasih.(*)
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.