
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Perkembangan teknologi penyimpanan data terus mengalami kemajuan pesat, dengan dua perangkat utama yang paling umum digunakan saat ini: Solid State Drive (SSD) dan Hard Disk Drive (HDD). Meski keduanya sama-sama berfungsi menyimpan data, mekanisme kerja dan karakteristiknya sangat berbeda, sehingga penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Bagaimana SSD Bekerja?
Dilansir dari aws.amazon.com, SSD menggunakan memori flash nonvolatile yang tersusun dari transistor gerbang mengambang dalam pola kisi. Data disimpan dalam blok-blok yang terdiri dari banyak halaman, dimana setiap perubahan muatan listrik pada transistor menerjemahkan data dalam bentuk biner. Pengontrol SSD bertugas mengelola lokasi data dan memastikan akses cepat tanpa menggunakan komponen mekanis bergerak.
Cara Kerja HDD
Berbeda dengan SSD, HDD memiliki komponen mekanis seperti piringan magnetik yang berputar dan lengan aktuator dengan head baca/tulis. Data disimpan dalam trek dan sektor pada piringan, dan head baca/tulis harus bergerak ke lokasi yang tepat untuk membaca atau menulis data. Proses mekanis ini menyebabkan kecepatan HDD jauh lebih lambat dibanding SSD.
Perbedaan Proses Baca dan Tulis
Pada SSD, pengontrol dapat langsung mengakses blok data tanpa perlu pergerakan fisik, sehingga proses baca dan tulis jauh lebih cepat. SSD juga menggunakan proses pembersihan blok yang disebut pengumpulan sampah untuk mengosongkan ruang penyimpanan. Sebaliknya, HDD mengandalkan gerakan mekanik yang membutuhkan waktu untuk memposisikan head ke lokasi data.
Performa dan Kecepatan
SSD mampu melakukan transfer data dengan kecepatan di atas 500 MBps bahkan hingga 3.500 MBps untuk model terbaru, sedangkan HDD hanya mencapai 30 hingga 150 MBps. Dalam menjalankan aplikasi, SSD jauh lebih responsif dengan kecepatan baca/tulis antara 50–250 MBps, dibanding HDD yang hanya berkisar 0,1–1,7 MBps karena keterbatasan putaran piringan yang maksimal 7.200 RPM.
Kapasitas dan Biaya
HDD biasanya menawarkan kapasitas lebih besar dengan harga lebih ekonomis, sekitar 0,03–0,06 USD per GB. Sementara SSD yang lebih canggih dan cepat memiliki biaya penyimpanan lebih tinggi, yakni antara 0,08–0,10 USD per GB.
Daya Tahan dan Ketahanan
Karena tidak memiliki bagian mekanis, SSD lebih tahan terhadap benturan dan konsumsi dayanya lebih rendah, sehingga menghasilkan panas yang minimal. HDD rentan terhadap kerusakan fisik akibat komponen bergeraknya, dan penggunaan daya yang lebih besar juga berpotensi memperpendek umur perangkat.
Keandalan dan Pemulihan Data
Data di HDD lebih mudah dipulihkan jika terjadi kerusakan karena metode penulisan data yang tidak menimpa file lama secara langsung. SSD memiliki proses penulisan ulang yang membuat pemulihan data lebih kompleks dan sering membutuhkan bantuan ahli.
Pilihan Penggunaan
SSD sangat ideal untuk pengguna yang membutuhkan kecepatan tinggi seperti gamer, profesional analisis data, atau pengguna yang sering melakukan baca/tulis data besar secara intensif. Sedangkan HDD cocok untuk penyimpanan arsip, backup data dalam volume besar dengan akses yang tidak terlalu sering, atau penggunaan yang lebih hemat biaya.(*)
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.