
KENDARIPOS.CO.ID--Porsi anggaran belanja tahun 2025 bisa dibilang terbatas. Pemotongan dana transfer pusat menyebabkan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari harus "mengencangkan ikat pinggang". Pos anggaran yang dianggap belum terlalu urgen dipangkas. Program yang dieksekusi hanya yang benar-benar strategis dan sesuai dengan kebutuhan publik saat ini.
Di sisi lain, Pemkot Kendari berupaya menggali dan mengoptimalkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa perlu menaikan tarif pajak dan retribusi. Sumber penerimaan daerah yang tengah digenjot saat ini adalah pajak sampah dan retribusi parkir. Dua item ini dianggap belum dikelola secara maksimal.
Sekretaris Kota (Sekot) Kendari Amir Hasan mengatakan akan terus berupaya meningkatkan PAD melalui optimalisasi sektor pajak dan retribusi. Sebab ada beberapa item penerimaan daerah yang potensial untuk dioptimalkan. Agar tidak menimbulkan riak atas kebijakan itu, pentingnya memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang pajak dan retribusi daerah.
"Pemkot Kendari tidak akan menaikkan pajak seperti yang dilakukan di daerah lain. Kami memilih untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor pajak dan retribusi yang selama ini belum sepenuhnya tergali," ujar Amir Hasan ketika sosialisasi retribusi sampah dan parkir di kantor Kelurahan Bende, Rabu (17/9).
Optimalisasi ini lanjut Jenderal ASN ini, penting mengingat Kota Kendari merupakan daerah yang mengandalkan sektor jasa, bukan pertambangan. Atas dasar itulah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, Paminudin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kendari Erlis Sadya Kencana hadir memberi penjelasan kepada masyarakat.
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.