
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Polda Metro Jaya mengungkap peran enam tersangka yang diduga menghasut pelajar dan anak-anak untuk ikut melakukan kerusuhan dalam aksi demonstrasi di sejumlah wilayah DKI Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, menjelaskan bahwa keenam tersangka menyebarkan ajakan melalui berbagai akun media sosial. “Hasutan tersebut mendorong para pelajar ikut melakukan aksi anarkis yang membahayakan keselamatan mereka,” Ujarnya dikutip Dari Cnn Indonesia, Rabu (03/9).
Peran Tersangka
Salah satu tersangka, Direktur Utama Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen (DMR), disebut sebagai admin akun Instagram LF yang berkolaborasi dengan akun lain menyebarkan ajakan anarkis.
MS, staf Lokataru Foundation, juga terlibat sebagai admin akun @bpp dengan peran serupa.
Tersangka SH (admin akun @GM) dan KA diduga mengajak massa melakukan perusakan, sementara RAP (admin akun @RAP) bahkan menyiarkan tutorial pembuatan bom Molotov serta mengoordinasikan pembawaannya ke lokasi unjuk rasa. RAP juga membagikan titik pengambilan bom Molotov kepada peserta aksi.
Tersangka terakhir, FL (admin akun @fg), menyiarkan langsung jalannya kerusuhan pada Senin (25/8). Video tersebut ditonton hingga 10 juta kali dan memuat ajakan memperbesar kerusuhan.
Bukti Digital dan Penangkapan
Kanit 2 Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, menyebut hasil forensik digital menemukan adanya ajakan, tutorial pembuatan bom Molotov, hingga penyebaran lokasi penyimpanan bom.
“Monitoring dan analisis terhadap akun-akun ini sudah kami lakukan sejak 25 Agustus,” ungkap Ade.
Keenam tersangka kini ditahan dan dijerat pasal terkait tindak pidana ITE serta penghasutan yang menimbulkan kerusuhan di ruang publik.
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.