
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Nyeri sendi adalah salah satu gangguan musculoskeletal yang kerap dialami banyak orang, baik usia muda maupun lansia. Keluhan ini bisa muncul akibat berbagai hal, seperti cedera, aktivitas fisik berlebihan, maupun penyakit tertentu seperti osteoarthritis, asam urat, dan rheumatoid arthritis.
Meski terkadang terasa ringan, nyeri sendi yang tidak ditangani dengan tepat bisa mengganggu aktivitas harian dan berpotensi menimbulkan komplikasi. Kabar baiknya, ada berbagai cara mengatasi nyeri sendi secara alami dan aman di rumah, yang dapat dijadikan pertolongan pertama sebelum mendapatkan perawatan medis.
Apa Penyebab Nyeri Sendi?
Nyeri sendi dapat terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya:
- Cedera fisik, seperti keseleo, patah tulang, atau benturan.
- Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
- Kondisi degeneratif, seperti osteoarthritis yang biasanya muncul seiring usia.
- Infeksi virus, yang dapat memicu peradangan sendi.
- Aktivitas berlebihan, termasuk berdiri terlalu lama, berlari, atau melompat intensif.
Area tubuh yang paling sering mengalami nyeri sendi meliputi lutut, pergelangan kaki, siku, bahu, dan pergelangan tangan.
Cara Efektif Mengatasi Nyeri Sendi di Rumah
Dilansir dari alodokter, berikut adalah langkah-langkah sederhana namun efektif yang bisa Anda lakukan untuk meredakan nyeri sendi tanpa harus langsung ke dokter:
1. Metode R.I.C.E: Pertolongan Pertama Saat Sendi Terasa Nyeri
R.I.C.E. merupakan singkatan dari Rest, Ice, Compression, Elevation sebuah metode standar yang digunakan dalam penanganan cedera ringan pada otot dan sendi.
- Rest (Istirahat)
Hentikan semua aktivitas fisik yang memperberat sendi. Istirahat minimal 24–48 jam sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. - Ice (Kompres Dingin)
Kompres area nyeri dengan es yang dibungkus kain selama 15–20 menit, tiap 2–3 jam. Ini efektif meredakan nyeri dan bengkak. - Compression (Pembebatan)
Gunakan perban elastis untuk menstabilkan sendi. Pastikan tidak terlalu ketat agar aliran darah tetap lancar. - Elevation (Posisi Lebih Tinggi)
Tinggikan bagian tubuh yang nyeri di atas posisi jantung untuk membantu mengurangi pembengkakan.
2. Gunakan Obat Oles Topikal
Obat berbentuk gel atau krim yang mengandung capsaicin atau natrium diklofenak dapat digunakan untuk meredakan nyeri lokal.
- Capsaicin bekerja dengan menghambat sinyal rasa sakit dan memberikan sensasi hangat.
- Natrium diklofenak adalah agen antiinflamasi yang membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri tanpa menimbulkan rasa panas.
3. Lakukan Peregangan dan Aktivitas Ringan
Setelah rasa nyeri berkurang, lakukan peregangan ringan untuk menjaga fleksibilitas dan mencegah kekakuan otot.
Contoh:
- Peregangan lutut sambil duduk
- Gerakan melingkar pada pergelangan tangan
- Putaran bahu untuk meredakan ketegangan
4. Mandi Air Hangat
Air hangat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan merilekskan otot serta sendi yang kaku. Hindari air yang terlalu panas agar tidak memperparah peradangan.
5. Jaga Gaya Hidup Sehat
Langkah pencegahan juga penting untuk menghindari nyeri sendi berulang. Berikut beberapa kebiasaan yang perlu diterapkan:
- Menjaga berat badan ideal
- Rutin berolahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau berenang
- Menghindari duduk terlalu lama
- Menjaga postur tubuh saat berdiri dan duduk
- Tidur cukup untuk pemulihan optimal
Kapan Harus ke Dokter?
Jika nyeri sendi disertai dengan:
- Pembengkakan ekstrem
- Rasa panas dan kemerahan
- Kesulitan menggerakkan sendi
- Demam
- Nyeri yang tidak membaik dalam 3 hari
Segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut dan penanganan medis yang tepat.(*)
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.