Mengenal 4 Teknik Pemberian Napas Buatan dalam Pertolongan Darurat

6 days ago 23
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Dalam situasi darurat seperti serangan jantung, tenggelam, atau kecelakaan berat, resusitasi jantung paru (CPR) menjadi pertolongan pertama yang sangat krusial. Salah satu bagian penting dalam CPR adalah pemberian napas buatan yang bertujuan memasok oksigen ke tubuh korban yang kesulitan bernapas atau mengalami henti napas.

Apa itu Napas Buatan?
Napas buatan adalah teknik membantu seseorang bernapas ketika ia tidak mampu melakukannya sendiri. Terdapat beberapa metode pemberian napas buatan yang dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan alat khusus.

Dilansir dari hellosehat, berikut ini empat teknik pemberian napas buatan yang perlu diketahui:

  1. Pernapasan Mulut ke Mulut
    Teknik ini merupakan cara klasik dalam memberikan napas buatan dengan menutup mulut korban dan meniupkan udara langsung ke paru-parunya. Meski efektif, teknik ini memerlukan pelatihan khusus dan memiliki risiko penularan penyakit, sehingga kini tidak direkomendasikan untuk orang awam yang belum pernah mendapatkan pelatihan CPR.
  2. Penggunaan Masker CPR
    Masker CPR adalah alat bantu yang menutupi mulut dan hidung korban untuk membantu memberikan udara atau oksigen. Penggunaan masker ini meminimalisir kontak langsung dan risiko penularan infeksi, tetapi memerlukan keterampilan khusus agar efektif.
  3. Masker dan Selang Oksigen
    Untuk korban yang masih bisa bernapas namun kesulitan, pemberian oksigen melalui masker yang terhubung dengan selang oksigen menjadi pilihan. Teknik ini tidak efektif untuk korban yang sudah mengalami henti napas, namun sangat membantu saat sesak napas atau gangguan pernapasan.
  4. Intubasi
    Ini adalah prosedur yang dilakukan oleh tenaga medis dengan memasukkan alat khusus ke dalam saluran pernapasan pasien agar oksigen dapat langsung disalurkan ke paru-paru. Biasanya dilakukan di rumah sakit pada pasien yang kritis dan tidak sadar.

Pentingnya Pelatihan
Bagi masyarakat umum, pemberian napas buatan tanpa pelatihan yang benar dapat berisiko. Oleh karena itu, bila menemui korban henti napas tanpa pengalaman CPR, fokuslah pada kompresi dada dan segera hubungi layanan darurat.Menguasai teknik pertolongan pertama dan memahami pemberian napas buatan dengan benar dapat meningkatkan peluang selamat korban dalam kondisi kritis.(*)


Ikuti KENDARI POS di Google News

Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan