2 days ago
12
Ilustrasi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID.--Menjadi mahasiswa aktif tidak hanya soal hadir di ruang kuliah, tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Namun, banyak mahasiswa menghadapi dilema besar: bagaimana menyeimbangkan kewajiban akademik dan komitmen organisasi tanpa mengorbankan salah satunya?
Menurut laman resmi Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kunci dari keseimbangan ini adalah manajemen waktu yang baik. Dengan perencanaan yang tepat, mahasiswa dapat tetap berprestasi di kelas sekaligus aktif dalam organisasi.
Berikut lima strategi manajemen waktu yang bisa membantu mahasiswa tetap produktif tanpa kewalahan dilansir dari ganto.co :
- Rancang Jadwal Secara Terperinci
Langkah pertama adalah menyusun jadwal harian atau mingguan. Gunakan media seperti agenda, aplikasi digital, atau kalender untuk mencatat aktivitas kuliah dan organisasi. Jadwal yang terorganisir menghindari bentrokan waktu dan membantu mahasiswa tetap fokus pada tanggung jawab masing-masing.
- Buat To-Do List Harian atau Mingguan
Daftar tugas mempermudah dalam menyusun prioritas. Dengan menuliskan semua pekerjaan yang harus dilakukan, mahasiswa bisa menyelesaikannya satu per satu secara efisien dan terhindar dari kelupaan atau keterlambatan.
- Tentukan Skala Prioritas
Tak semua tugas harus dikerjakan bersamaan. Pilah aktivitas berdasarkan urgensi dan kepentingan. Prioritaskan tugas akademik tanpa melupakan tanggung jawab organisasi. Sikap bijak dalam memilih prioritas akan menghindarkan mahasiswa dari kelelahan dan stres.
- Hindari Prokrastinasi
Kebiasaan menunda pekerjaan bisa berdampak buruk pada kualitas hasil. Usahakan untuk menyelesaikan tugas segera setelah diberikan, agar ada waktu untuk memperbaiki atau mengevaluasi jika diperlukan.5. Sediakan Waktu Istirahat dan Refleksi.
- Sediakan Waktu Istirahat dan Refleksi
Waktu istirahat sering terlupakan padahal sangat penting. Luangkan waktu untuk beristirahat sejenak agar pikiran tetap segar dan semangat tetap terjaga.
Dengan lima strategi ini, mahasiswa tak hanya bisa menjalani kehidupan akademik dan organisasi secara bersamaan, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang lebih terorganisir, bertanggung jawab, dan siap menghadapi dunia kerja di masa depan.(*)
