
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Di tengah rutinitas yang sibuk, banyak dari kita mungkin tak sadar sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat baik dengan pasangan, keluarga, teman, bahkan rekan kerja. Hubungan seperti ini bisa melelahkan secara emosional, dan salah satu penyebab utamanya adalah kehadiran sikap toxic.
Meski bukan gangguan mental resmi, sikap toxic bisa membawa dampak besar pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Mulai dari rasa bersalah yang terus dipupuk, energi yang tersedot habis karena konflik, hingga turunnya rasa percaya diri.
Apa Itu Sikap Toxic?
Toxic merujuk pada pola perilaku yang merugikan orang lain, entah itu lewat manipulasi, egoisme, kontrol berlebihan, atau drama yang terus diciptakan. Yang membuatnya berbahaya, perilaku ini bisa disamarkan dengan sikap ‘baik’ atau ‘peduli’, sehingga korbannya tidak menyadari sedang dimanipulasi.
Lebih sulit lagi jika pelaku adalah orang terdekat sahabat, pasangan, bahkan keluarga.
Ciri-Ciri Orang dengan Perilaku Toxic
Berikut ciri-ciri orang dengan perilaku toxic dilansir dari alodokter, diantaranya:
- Sangat egois dan kurang empati
Tidak tertarik pada kebutuhanmu, hanya fokus pada dirinya sendiri. - Tidak konsisten dan membingungkan
Kadang perhatian, kadang mengabaikan. Hal ini membuatmu sulit percaya. - Kritik menjatuhkan, bukan membangun
Komentar mereka membuatmu merasa tidak cukup baik. - Suka menciptakan drama
Senang melihat konflik dan kekacauan. Tak segan menyebar gosip atau adu domba. - Pandai memanipulasi
Memutar fakta untuk menutupi kesalahan atau memaksa kamu mengikuti kehendaknya. - Enggan meminta maaf
Mereka lebih suka menyalahkanmu atau playing victim. - Mengontrol hidupmu
Melampaui batas, mengatur segala keputusan hidupmu, bahkan tanpa kamu sadari. - Menjauhkan kamu dari orang-orang yang peduli padamu
Supaya kamu merasa bergantung hanya pada mereka. - Membuat kamu terus-menerus stres
Setelah bertemu atau berkomunikasi dengan mereka, kamu merasa lelah secara mental.
Bagaimana Jika Kamulah yang Toxic?
Terkadang, tanpa sadar, kita juga bisa bersikap toxic pada orang lain. Jika kamu mulai merasa sering memanipulasi, sulit minta maaf, atau mengontrol orang lain, penting untuk segera melakukan refleksi.
Langkah awal untuk berubah:
- Latih empati
- Belajar mendengarkan tanpa menghakimi
- Kontrol emosi sebelum bereaksi
- Berkonsultasi dengan psikolog jika diperlukan
Cara Bijak Menghadapi Orang Toxic
Jika kamu berada di dekat orang toxic, penting untuk melindungi diri tanpa harus selalu konfrontatif:
- Buat batasan tegas – Kamu berhak menentukan sejauh apa orang lain bisa memengaruhi hidupmu.
- Hindari drama – Jangan masuk ke dalam konflik yang sengaja diciptakan.
- Prioritaskan kesehatan mentalmu – Kebahagiaanmu bukanlah tanggung jawab orang lain.
- Cari dukungan – Bicaralah pada teman terpercaya atau ahli profesional.
Ingat, kamu tidak perlu terus menerus ‘memaklumi’ atau bertahan dalam hubungan yang melelahkan secara emosional.
Kamu Punya Kendali
Toxic tidak akan berubah jika kamu diam. Apakah itu berasal dari orang lain atau dari dirimu sendiri, kamu selalu punya pilihan untuk berubah atau menjauh.
Jangan biarkan perilaku toxic merenggut ketenangan hidupmu. Kamu berhak atas hubungan yang sehat, jujur, dan saling mendukung.(*)