Kementan Bongkar Beras Oplosan, Harga Di Atas HET, Diduga Ada Praktik!

2 months ago 43
Arief

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya dalam mengawal distribusi pangan yang adil dan berkualitas. Hal ini disampaikan menyusul temuan kualitas beras dari PT Food Station Tjipinang Jaya yang tidak memenuhi standar mutu beras premium dan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch Arief Cahyono, mengungkapkan bahwa sampel beras dari Food Station telah diuji di lima laboratorium berbeda, dengan hasil yang mengecewakan.

“Beberapa merek seperti Alfamidi Setra Pulen dan Setra Ramos tidak lolos uji mutu premium. Ini merugikan konsumen,” tegas Arief.

Tak hanya itu, Kementan menerima laporan soal praktik oplosan beras yang dilakukan di Pasar Induk Cipinang. Seorang pedagang mengakui adanya pesanan 10 ton beras campuran dari anggota DPRD Jakarta yang dikemas dalam 2.000 karung berukuran lima kilogram. Praktik ini dilakukan untuk mengejar keuntungan lebih, dengan menjual beras campuran sebagai premium.

“Kalau Food Station butuh data uji lab, hubungi Satgas Pangan Mabes Polri. Mereka sudah pegang semuanya,” kata Arief.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menyuarakan keprihatinannya. Ia menyebut ada 212 merek beras yang diduga dioplos dan dijual sebagai premium, padahal isinya campuran dengan beras medium.

“Kami tidak akan mentolerir praktik curang. Ini bukan cuma soal ekonomi, tapi juga moral!” tegas Mentan.

Dengan produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 24,97 juta ton hingga Agustus 2025 (naik 14,09% dari tahun sebelumnya), Mentan menilai tidak ada alasan logis untuk harga beras melambung tinggi.

“Produksi tinggi, stok aman. Jangan mainkan harga seenaknya,” tegasnya. (ris)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan