3 hours ago
3
Polda dan Pemprov Banten menggelar rakor bahas pengamanan unjuk rasa. (Arief Ikhsanudin/detikcom)
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Polda Banten bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggelar rapat koordinasi (rakor) di Mapolda Banten, Kota Serang, Senin (1/9/2025). Rakor yang juga dihadiri unsur Forkopimda dan para rektor perguruan tinggi ini membahas upaya mencegah pelajar ikut dalam aksi demonstrasi yang berujung anarkis.
Gubernur Banten Andra Soni menegaskan semua pihak berkomitmen menjaga situasi tetap kondusif. Ia menekankan pemerintah tetap menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat, sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Banten harus tetap aman. Hak menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, tapi harus dilakukan secara tertib dan damai,” kata Andra.
Andra menambahkan kegiatan belajar di sekolah tetap berjalan normal. Ia meminta pihak sekolah dan orang tua memastikan siswa fokus belajar dan tidak terprovokasi untuk ikut aksi di luar.
“Kami minta orang tua mengawasi anak-anaknya, pastikan mereka benar-benar belajar di sekolah atau berada di rumah pada jam belajar. Jangan sampai terjerumus pada hal-hal yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Banten Brigjen Hengki mengungkapkan masih banyak pelajar SMP hingga SMA yang ikut dalam aksi demonstrasi hingga berujung ricuh. Ia meminta peran orang tua ditingkatkan dalam pengawasan.
“Pengawasan paling kuat berasal dari orang tua. Cek handphone anak-anak, awasi pergaulannya. Kemarin saja kami amankan 5 pelajar, ada yang masih SMP, ada juga SMA kelas I,” kata Hengki.
Ia menambahkan, sebagian besar pelajar terlibat hanya karena ikut-ikutan dan terjebak fenomena FOMO (fear of missing out).
“Mereka ikut aksi dan bahkan siap melawan petugas hanya karena takut dianggap tidak keren. Ini pola pikir yang keliru dan harus dicegah sejak dini,” tegasnya dikutip dari detik.com
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.
