
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Ketika dunia sibuk mengejar solusi teknologi untuk krisis iklim mulai dari panel surya hingga penyedot karbon atmosfer ada satu kekuatan alami yang sering terabaikan: hewan liar. Mereka bukan hanya penghuni alam, tetapi juga penggerak utama dalam menjaga stabilitas iklim bumi.
Dilansir dari greenly, macam-macam hewan yang melawan perubahan iklim. Mulai gajah yang memangkas vegetasi liar, serigala yang mengatur populasi rusa, hingga paus yang memperkaya laut dengan nutrisi penting, semua memiliki peran dalam siklus karbon. Bahkan serangga kecil seperti lebah dan cacing tanah memberikan kontribusi besar bagi penyerbukan tanaman dan kesehatan tanah, dua aspek vital dalam penyerapan karbon.
Namun, karena habitat mereka terus menyusut dan perburuan liar masih terjadi, kontribusi mereka pun terancam. Itulah sebabnya konservasi satwa liar kini tak lagi hanya soal menyelamatkan spesies langka tapi tentang menyelamatkan planet.
Konsep “rewilding” atau pemulihan kembali populasi hewan liar ke ekosistem alami mereka telah membuktikan efektivitasnya. Reintroduksi serigala di Yellowstone misalnya, mengubah kembali ekosistem yang rusak menjadi hutan yang subur dan seimbang.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa dengan mengembalikan hanya sembilan spesies utama termasuk paus, berang-berang laut, bison, dan gajah kita bisa menyerap karbon dalam jumlah yang signifikan untuk membantu menjaga suhu bumi tetap di bawah ambang batas 1,5°C.
Menjaga keberadaan hewan liar bukanlah langkah romantis. Ini langkah ilmiah, strategis, dan sangat rasional dalam perang melawan perubahan iklim. Kini saatnya menjadikan hewan liar sebagai bagian dari kebijakan iklim, bukan hanya sebagai korban dari dampaknya.(*)
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.