Gigit Kuku Saat Stres? Ini Dampak dan Cara Menghentikannya

5 days ago 11
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Menggigit kuku mungkin terasa seperti kebiasaan kecil yang sering dilakukan untuk meredakan stres atau kecemasan. Namun, kebiasaan ini yang dalam dunia medis dikenal sebagai onychophagia ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan kuku maupun kondisi tubuh secara keseluruhan.

Kebiasaan menggigit kuku biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan dapat bertahan hingga dewasa. Meski penyebab pastinya belum jelas, kebiasaan ini sering terjadi saat seseorang sedang cemas, bosan, frustrasi, atau dalam situasi stres. Bahkan, menggigit kuku juga bisa menjadi tanda gangguan mental seperti ADHD, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif.

Risiko dan Bahaya Menggigit Kuku
Menggigit kuku tidak hanya merusak penampilan kuku, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:

  • Kerusakan kuku yang parah dan kulit di sekitarnya menjadi merah dan nyeri
  • Risiko infeksi jamur, bakteri, hingga virus herpes pada kuku dan area sekitar
  • Kerusakan gigi seperti retak, patah, atau tidak rata akibat kebiasaan menggigit
  • Potensi infeksi saluran pencernaan akibat masuknya bakteri dari kuku ke mulut
  • Penurunan kepercayaan diri akibat penampilan kuku yang buruk dan risiko mendapat bullying

Cara Mengatasi Kebiasaan Menggigit Kuku
Dilansir dari alodokter, berikut beberapa cara praktis yang dapat membantu kamu berhenti menggigit kuku:

  1. Potong kuku secara rutin dan pendek
    Membuat kuku tidak cukup panjang untuk digigit dapat mengurangi godaan kebiasaan ini.
  2. Rawat kuku secara teratur
    Manikur, pedikur, atau mengaplikasikan cat kuku pahit dapat membuat kamu berpikir dua kali sebelum menggigit kuku.
  3. Gunakan sarung tangan atau stiker
    Cara ini dapat menjadi pengingat fisik untuk tidak menggigit kuku, terutama saat sedang di rumah.
  4. Identifikasi dan hindari pemicu
    Cari tahu situasi atau perasaan yang mendorong kamu menggigit kuku, lalu cari cara untuk menghindarinya.
  5. Ganti kebiasaan dengan aktivitas positif
    Misalnya, kunyah permen karet, mainkan stress ball, atau lakukan aktivitas kreatif seperti mewarnai atau merajut untuk mengalihkan perhatian.

Menghentikan kebiasaan ini memang memerlukan waktu dan komitmen. Jika menggigit kuku terkait dengan masalah kecemasan atau gangguan mental, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan agar mendapatkan terapi yang tepat, seperti terapi perilaku kognitif.

Jika kamu sudah mengalami masalah kuku parah, seperti tumbuh ke dalam, perubahan warna, bengkak, atau nyeri hebat, segera periksakan ke dokter untuk penanganan medis yang tepat.(*)


Ikuti KENDARI POS di Google News

Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan