Dua Dekade Tanpa Kepastian, Kematian Munir Jadi PR Negara

1 week ago 14
Aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Dua puluh satu tahun sudah berlalu sejak kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib pada 7 September 2004. Munir tewas akibat diracun arsenik saat penerbangan dari Jakarta menuju Amsterdam.

Namun, hingga kini, dalang utama di balik pembunuhan tersebut belum pernah tersentuh hukum.Dalam peringatan 21 tahun kematian Munir di Kantor YLBHI, Jakarta, Minggu (7/9/2025), istri mendiang Munir, Suciwati, kembali mendesak pengusutan serius atas kasus ini.

Ia menilai penyelidikan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih “jalan di tempat” meski sudah berjalan lebih dari dua tahun.

“Saya balik lagi kepada Komnas HAM, dua tahun lebih kasusnya masih stuck. Kenapa perlu lama? Apakah Komnas sudah tidak bergigi lagi ketika memanggil orang-orang itu sehingga mereka mengacuhkannya?” ujar Suciwati dikutip dari kompas.com

Ia juga menyoroti lemahnya tindak lanjut rekomendasi Komnas HAM oleh Kejaksaan Agung.

“Kalau hanya menumpuk tanpa tindakan, buat apa? Komnas jangan terlalu nyaman, harus berani menunjukkan gigi,” tegasnya.

Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, mengakui ada kendala dalam pemanggilan saksi karena lamanya waktu sejak peristiwa terjadi.

“Sudah ada sekitar 18 saksi yang kami periksa. Tapi masih ada saksi lain dari tiga kategori berbeda yang perlu dihadirkan. Kami juga mendapat dukungan Dukcapil untuk melacak alamat terbaru saksi,” kata Anis.

Ia menambahkan, tim penyelidik juga menelusuri dokumen tambahan dan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk melanjutkan penyelidikan pro justitia yang dimulai sejak 2023.

Meski demikian, bagi publik dan keluarga Munir, penantian keadilan masih terasa panjang. Dua dekade lebih berselang, kasus ini tetap menjadi ujian serius bagi komitmen negara dalam menegakkan HAM.


Ikuti KENDARI POS di Google News

Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan