KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID-Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo (FKIP UHO) melaksanakan Sosialisasi Deep Learning di Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sabtu, 6 September 2025.
Sosialisasi bertema “Pengenalan Keterampilan Merancang Perencanaan Pembelajaran Mendalam dengan Bantuan Artificial Intelligence” ini, menjadi langkah penting dalam memperkenalkan pendekatan pembelajaran modern, yang sejalan dengan tuntutan zaman serta menjawab kebutuhan dunia pendidikan di era digital.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMP Negeri 5 Konawe Selatan (Konsel) dan diikuti 45 guru dari tiga sekolah, yakni SMP Negeri 34, SMP Negeri 5, dan SMP Negeri 47 Konawe Selatan. Para guru mengikuti kegiatan dengan antusias dan semangat tinggi.
Bukan hanya karena arahan dari kepala sekolah masing-masing, tetapi juga karena mereka menyadari pentingnya memahami pendekatan pembelajaran baru ini.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan langsung dari Pengawas Akademik Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Selatan, H. Parman Suparman, S.Pd., yang turut hadir dan memberikan sambutan. Kehadirannya menambah bobot kegiatan dan menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah daerah terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.

Para tim dosen disambut dengan penampilan Tari Mondo Tambe, tarian tradisional khas Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dibawakan oleh siswa-siswi SMP Negeri 5 Konawe Selatan. Tarian ini menjadi simbol penghormatan kepada para tamu dan pemateri, sekaligus mencerminkan kekayaan budaya lokal yang terus dijaga.
Dalam sambutannya, H. Parman Suparman, S.Pd. memberikan apresiasi tinggi kepada para penyelenggara.

“Saya sangat mengapresiasi tim yang cerdas melihat kebutuhan pendidikan, dan mau datang ke Kolono membagi ilmu yang memang menjadi program pemerintah. Ini langkah nyata yang harus terus dilanjutkan,” ujar Parman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/9/2025).
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara paralel di dua ruangan. Menurut Prof. Dr. H. Hanna, M.Pd., selaku inisiator kegiatan, pembahasan difokuskan pada tiga aspek utama, yakni: Kebijakan pemberlakuan Deep Learning, Penguatan Growth Mindset, dan Penyusunan perangkat pembelajaran berbasis Artificial Intelligence.

Materi ini disampaikan langsung oleh tim instruktur Deep Learning nasional dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UHO, yang memang ahli di bidangnya. Para pemateri meliputi: Prof. Dr. H. Hanna, M.Pd., Prof. Dr. La Ode Nggawu, S.Pd., M.Si., Dr. Rohmana, M.Hum., Dr. Nurindah, S.S., M.Pd., Desy Liliani Husain, S.S., M.Hum., Dr. Wahyu Madil, S.Pd., M.Pd., beserta dosen lainnya.
Masing-masing pemateri menghadirkan sudut pandang yang berbeda namun saling melengkapi, sehingga peserta memperoleh wawasan menyeluruh, baik secara konseptual maupun praktis.
Koordinator kegiatan, Dr. Nurindah, S.S., M.Pd., menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UHO terhadap kemajuan pendidikan di Sulawesi Tenggara, khususnya wilayah Kolono.
“Begitu pedulinya kami, maka dibentuk dua tim, yakni tim mandiri dan tim internal. Hal ini agar jangkauan dan dampak kegiatan semakin luas, sekaligus membuka pintu gerbang kemajuan pendidikan di daerah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, tujuan Deep Learning dalam pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman konseptual siswa secara mendalam, mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis dan kolaborasi, menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, fleksibel, dan relevan dengan kebutuhan individu siswa.
“Pendekatan ini mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal, tetapi memahami prinsip di balik suatu konsep dan mampu menerapkannya dalam berbagai situasi nyata,” jelas Dr. Nurindah yang akrab disapa Mam Indah.
Pernyataan senada disampaikan Desy Liliani Husain, Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UHO.
“Kegiatan ini adalah momentum di mana pendidikan Bahasa Inggris sebagai institusi, memiliki tanggung jawab besar untuk mengambil peran dalam peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, kami senantiasa 'menjemput bola' demi memajukan pendidikan Sulawesi Tenggara. SDM kami siap bekerja sama dengan semua stakeholder untuk mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi," terangnya.
Para peserta tidak hanya menyimak materi, tetapi juga aktif berdiskusi, bertanya, dan berbagi pengalaman mereka di lapangan. Menurut beberapa peserta, kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman baru terkait arah kebijakan pendidikan, pentingnya Growth Mindset, dan keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis AI.
Para kepala sekolah dari ketiga SMP yang hadir juga menyampaikan apresiasi atas materi yang disampaikan, dan berharap durasi kegiatan dapat diperpanjang agar pembahasan bisa dilakukan lebih mendalam.
Secara teknis, kegiatan ini juga didukung oleh Tim KKN Desa Awunio yang berperan aktif sebagai fasilitator. Mulai dari membantu persiapan, mendampingi peserta, hingga memastikan jalannya acara berjalan tertib dan lancar.
Kolaborasi ini menunjukkan peran nyata mahasiswa sebagai jembatan antara kampus, masyarakat, dan dunia pendidikan.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, para guru di Kabupaten Konawe Selatan diharapkan semakin siap menghadapi tantangan pendidikan di era teknologi.
Bekal mengenai Growth Mindset, strategi Deep Learning, serta penggunaan perangkat berbasis AI bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga menjadi modal penting dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif, adaptif, dan inovatif.
Dengan demikian, sinergi antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan praktisi pendidikan dapat menjadi motor penggerak utama dalam memajukan dunia pendidikan di Sulawesi Tenggara. (ris/KP)