
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Bagi banyak orang, mewarnai rambut adalah cara cepat untuk memperbarui penampilan, menyembunyikan uban, atau mengekspresikan gaya. Namun, di balik kilau warna-warna menarik itu, terdapat potensi bahaya yang mengintai kesehatan, terutama bila produk yang digunakan mengandung bahan kimia keras dan dipakai terlalu sering.
Apa Saja yang Terkandung dalam Cat Rambut?
Sebagian besar produk cat rambut khususnya yang permanen mengandung zat kimia aktif seperti:
- Para-phenylenediamine (PPD)
- Hidrogen peroksida
- Timbal asetat
Ketiga bahan ini berperan penting dalam mengubah pigmen rambut secara tahan lama, tapi juga punya risiko efek samping terhadap kulit, mata, bahkan sistem tubuh jika digunakan secara berlebihan atau tanpa uji keamanan.
6 Risiko Kesehatan Akibat Cat Rambut yang Perlu Anda Waspadai
Dilansir dari alodokter, berikut beberapa risiko kesehatan akibat cat rambut yang perlu anda waspadai, diantaranya:
1. Reaksi Alergi
Salah satu efek yang paling umum dan langsung terasa adalah alergi. Kandungan PPD dalam cat rambut dapat memicu gejala seperti:
- Gatal dan ruam di kulit kepala
- Kulit wajah memerah
- Pembengkakan di mata dan bibir
- Bahkan kondisi serius seperti anafilaksis, yaitu reaksi alergi berat yang bisa mengganggu pernapasan
Tak hanya PPD, hidrogen peroksida juga bisa memicu reaksi serupa bagi yang memiliki sensitivitas tinggi.
2. Iritasi Kulit
Paparan langsung bahan kimia ke kulit kepala bisa menimbulkan iritasi. Ciri-cirinya meliputi:
- Kulit kering, kemerahan, dan pecah-pecah
- Sensasi panas atau terbakar
- Kulit terasa tebal, melepuh, hingga bengkak
Reaksi ini bisa muncul bahkan setelah pemakaian pertama apalagi jika produk digunakan berulang tanpa perawatan kulit kepala yang memadai.
3. Rambut Rusak Parah
Pewarna rambut, terutama yang bersifat permanen, bekerja dengan menghancurkan protein alami rambut untuk menanamkan pigmen baru. Proses ini bisa membuat:
- Rambut rapuh dan mudah patah
- Tekstur rambut menjadi kasar dan kering
- Kerontokan rambut meningkat
Jika tidak diimbangi dengan perawatan intensif, struktur rambut akan rusak dalam jangka panjang.
4. Masalah pada Mata
Cat rambut sebaiknya tidak mengenai mata, namun tak jarang saat aplikasi di rumah, cairan bisa terciprat. Efek yang mungkin timbul:
- Iritasi ringan hingga berat
- Mata merah dan berair
- Cedera mata serius, bahkan risiko kebutaan, tergantung seberapa parah zat kimia masuk ke mata
5. Potensi Risiko Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap zat kimia tertentu dalam cat rambut dapat meningkatkan risiko:
- Leukemia
- Limfoma
- Kanker payudara
- Kanker kandung kemih
Bahan seperti PPD, timbal asetat, dan coal tar masuk ke dalam tubuh melalui kulit kepala atau udara yang dihirup. Meski riset ini masih diperdebatkan, kehati-hatian tetap dianjurkan.
6. Kerusakan Saraf
Produk cat rambut yang tidak terstandarisasi bisa saja mengandung timbal asetat, bahan yang dilarang di banyak negara karena:
- Berpotensi merusak otak
- Mengganggu sistem saraf pusat
- Meningkatkan risiko gangguan perkembangan (pada anak-anak)
Meskipun telah banyak dilarang, produk ilegal atau tak bersertifikat masih bisa mengandung zat ini.
Bagaimana Cara Mewarnai Rambut yang Aman?
Jika Anda masih ingin mewarnai rambut, berikut tips aman yang direkomendasikan ahli:
- Pilih produk semi permanen dan warna terang
(karena lebih sedikit bahan kimia keras) - Pastikan terdaftar di BPOM dan baca label dengan cermat
- Gunakan sarung tangan, jangan campur produk dari merek berbeda
- Jangan biarkan cat rambut lebih lama dari waktu yang dianjurkan
- Bilas dengan bersih dari kulit kepala hingga ujung rambut
- Hindari bleaching karena membuat rambut sangat rapuh
- Jangan gunakan untuk alis atau bulu mata ini bisa sangat berbahaya
- Hindari jika sedang hamil atau menyusui, terutama trimester pertama
Uji Alergi Wajib Dilakukan Sebelum Pemakaian
Cara sederhana untuk mencegah reaksi alergi adalah:
- Oleskan sedikit produk ke belakang telinga
- Tunggu selama 48 jam
- Jika muncul kemerahan, gatal, atau panas, jangan lanjutkan penggunaan
Reaksi alergi bisa muncul meskipun Anda sudah pernah menggunakan produk yang sama sebelumnya.(*)
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.