
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Banyak orang yang merasa bingung membedakan antara sebaceous filament dan komedo karena keduanya sama-sama muncul sebagai bintik kecil di wajah. Padahal, kedua kondisi ini berbeda dari segi bentuk dan cara perawatannya. Memahami perbedaan ini sangat penting agar Anda bisa memilih produk dan metode perawatan yang tepat.
Perbedaan Sebaceous Filament dan Komedo
Dilansir dari alodokter, berikut penjelasan tentang perbedaan sebaceous filament dan komedo:
1. Sebaceous filament
Sebaceous filament adalah bagian alami dari kulit yang berfungsi mengalirkan minyak atau sebum ke permukaan kulit. Biasanya, sebaceous filament tampak sebagai bintik halus berwarna keabuan, kekuningan, atau transparan, terutama di area hidung, dahi, atau dagu. Saat disentuh, teksturnya rata dan tidak keras. Jika ditekan, cairan berminyak tipis akan keluar. Sebaceous filament normal dan sebenarnya membantu menjaga kelembapan kulit. Oleh karena itu, sebaceous filament tidak perlu dihilangkan secara paksa karena akan muncul kembali dan bisa menyebabkan iritasi jika terlalu sering dipaksa dibersihkan.
2. Komedo
Sementara itu, komedo adalah sumbatan pori-pori yang terdiri dari campuran minyak, sel kulit mati, dan kotoran. Komedo terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu komedo hitam (blackhead) yang berwarna hitam akibat oksidasi sebum, dan komedo putih (whitehead) yang tertutup lapisan kulit sehingga berwarna putih. Berbeda dengan sebaceous filament, komedo menonjol dari permukaan kulit dan terasa kasar saat disentuh. Komedo dapat berkembang menjadi jerawat jika mengalami infeksi atau peradangan.
Penanganan komedo memerlukan perawatan khusus seperti penggunaan bahan aktif, misalnya salicylic acid, atau konsultasi dengan dokter kulit jika kondisinya sulit diatasi. Sedangkan sebaceous filament cukup dirawat dengan cara menjaga kebersihan kulit dan menghindari tindakan pembersihan berlebihan.
Dengan memahami perbedaan antara sebaceous filament dan komedo, Anda bisa melakukan perawatan kulit yang lebih aman dan efektif, serta menghindari risiko iritasi atau peradangan akibat salah penanganan.(*)
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.