Amputasi: Ketika Tubuh Harus Melepaskan Bagian Dirinya

1 week ago 5
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Di balik kata "amputasi" tersembunyi perjalanan fisik dan emosional yang tidak ringan. Amputasi bukan hanya soal hilangnya bagian tubuh seperti tangan, kaki, atau jari tetapi juga hilangnya sebagian fungsi, kemandirian, dan terkadang harga diri.

Kehilangan anggota tubuh bisa terjadi secara tiba-tiba akibat kecelakaan, atau sebagai tindakan medis yang direncanakan untuk mencegah ancaman yang lebih besar seperti infeksi, gangren, atau kanker. Dalam beberapa kasus, amputasi merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawa.

Penyebab yang Beragam

Dilansir dari alodokter, amputasi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari kecelakaan lalu lintas, cedera di tempat kerja, hingga gigitan binatang buas. Namun tidak semua amputasi bersifat traumatik. Banyak juga yang dilakukan secara medis, terutama pada pasien diabetes, gangguan pembuluh darah, infeksi berat, atau kanker tulang.

Contohnya, seseorang dengan diabetes yang tak terkendali berisiko mengalami luka kronis di kaki yang bisa memburuk menjadi gangren. Jika jaringan sudah mati, amputasi menjadi jalan terakhir agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala dan Tindakan Darurat

Amputasi akibat cedera sering kali disertai dengan perdarahan hebat dan rasa sakit yang luar biasa. Dalam situasi seperti ini, pertolongan medis harus diberikan secepat mungkin karena keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal. Bahkan ketika bagian tubuh sudah terputus, masih ada kemungkinan untuk menyambungkannya kembali jika kondisi memungkinkan dan ditangani oleh tim medis dalam waktu singkat.

Pemulihan dan Kehidupan Setelahnya

Proses penyembuhan setelah amputasi tidak hanya menyangkut tubuh, tetapi juga mental. Banyak pasien yang menghadapi tantangan berat, dari rasa nyeri hingga depresi. Beberapa bahkan mengalami fenomena "phantom limb", yaitu sensasi seolah-olah bagian tubuh yang telah hilang masih ada dan terasa nyeri.

Rehabilitasi fisik, terapi psikologis, serta penggunaan alat bantu seperti prostesis, kursi roda, atau kruk menjadi bagian penting dalam pemulihan. Bagi banyak orang, prostesis bukan hanya alat, tetapi jembatan untuk kembali menjalani hidup dengan lebih mandiri.

Pentingnya Pencegahan dan Kewaspadaan

Meskipun tidak semua amputasi bisa dicegah, risiko dapat dikurangi. Bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil dan merawat kaki dengan benar sangatlah penting. Di sisi lain, penggunaan alat pelindung saat bekerja dan disiplin dalam berkendara juga dapat menghindarkan seseorang dari cedera berat yang berujung pada amputasi.

Kesadaran masyarakat terhadap amputasi harus ditingkatkan bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk mengingatkan bahwa tubuh adalah aset berharga yang harus dijaga. Semakin dini suatu masalah kesehatan ditangani, semakin besar pula kemungkinan kita menghindari kehilangan bagian tubuh secara permanen.(*)


Ikuti KENDARI POS di Google News

Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan