
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Dalam upaya memperkuat pelaksanaan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat tapak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Program Kampung Iklim (ProKlim). Ini dalam rangka pengumpulan dan pencatatan dan proklim serta penggunaan aplikasi Spectrum.
Giat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, pendamping dan masyarakat dalam melakukan pencatatan dan pelaporan aksi mitigasi. Serta adaptasi perubahan iklim di wilayahnya masing-masing.
Sebagai bentuk kontribusi Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), pemerintah telah menargetkan pembentukan 20.000 lokasi ProKlim. Hingga akhir 2024, tercatat sekitar 11.000 lokasi ProKlim telah terdaftar dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI), sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri LHK Nomor P.84/2016 dan Peraturan Dirjen PPI Nomor P.4/2021.
Sekretaris Daerah (Sekda) Wakatobi Nadar menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini sebagai langkah nyata untuk memperkuat data dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Diharapkan, melalui bimbingan teknis ini, semakin banyak desa di Wakatobi yang berpartisipasi dalam Proklim serta aktif mencatat aksi mitigasi dan adaptasi melalui aplikasi SPECTRUM.
"Kami mendukung penuh program.ini sebagai langkah penting dalam memperkuat ketahanan daerah terhadap dampak perubahan iklim, khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.Wakatobi merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim. Olehnya, rencana adaptasi berbasis ekosistem dan inklusi sosial ini sangat penting agar pembangunan tetap berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat, terutama kelompok rentan,” ujarnya kemarin