Tragedi Ojol Jadi Momentum, Publik Desak Reformasi Total Polri

8 hours ago 3
Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang beranggotakan tokoh lintas agama bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana

KENDARIPOS.CO.ID--Tragedi meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas setelah terlindas mobil lapis baja Brimob dalam kerusuhan Agustus 2025, menjadi pemicu derasnya desakan reformasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Publik menuntut perubahan menyeluruh agar kekerasan aparat tidak lagi berulang.Seruan datang dari berbagai kalangan, mulai organisasi mahasiswa, ormas Islam, tokoh lintas agama, hingga masyarakat sipil.

Ketua Umum PB HMI Handy Muharam meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret sebagai komitmen penegakan supremasi sipil. Muhammadiyah melalui Busyro Muqoddas bahkan menilai reformasi Polri pasca-Orde Baru gagal, sehingga Presiden diminta membentuk tim investigasi independen.

Desakan makin menguat setelah Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang beranggotakan tokoh lintas agama bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana (11/9). Dilansir dari kompas.com

Mereka mendorong pembentukan komisi reformasi Polri. Presiden melalui Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan sejalan dengan aspirasi tersebut.Kompolnas menilai kritik publik wajar dan mendesak.

Komisioner Choirul Anam menekankan pembenahan harus menyentuh kurikulum pendidikan kepolisian, terutama penguatan isu HAM. Sementara Gufron mengingatkan perlunya evaluasi SOP serta pengawasan yang lebih kuat.

Dukungan juga datang dari DPR. Anggota Komisi III Nasir Djamil meminta Presiden turun langsung memimpin reformasi, sementara Benny Kabur Harman mendukung pembentukan komisi reformasi Polri. Rudianto Lallo menegaskan, semangat reformasi tidak boleh hanya berhenti di Polri, melainkan mencakup seluruh lembaga negara.


Ikuti KENDARI POS di Google News

Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan