4 hours ago
1
Penulis: Dr.Arsalim (Dosen MIP Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara)
KENDARIPOS.CO.ID-Setiap kali Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) digelar di berbagai daerah di Indonesia, suasana masyarakat berubah menjadi lebih hidup. Tidak hanya lantunan ayat-ayat suci yang menggema di panggung utama, tetapi denyut ekonomi rakyat juga ikut bergetar. Dari pedagang kecil di pinggir jalan, pemilik rumah makan, pengusaha hotel, hingga sopir transportasi lokal semuanya ikut merasakan berkah ekonomi dari kegiatan bernuansa religius ini.
Pada tahun 2025, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi tuan rumah STQH Nasional XXVIII, yang dilaksanakan pada 11–19 Oktober 2025. Acara ini diikuti oleh lebih dari seribu peserta dari provinsi di seluruh Indonesia, serta melibatkan ribuan orang, termasuk dewan hakim, pendamping, pelatih, dan pejabat pusat serta daerah.
Tema yang diangkat adalah ‘Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan’, yang mencerminkan integrasi antara misi moderasi beragama, nilai-nilai kemanusiaan, dan pelestarian lingkungan yang menjadi bagian dari kebijakan prioritas Kementerian Agama.
Tema moderasi beragama sangat relevan dalam konteks pelaksanaan STQ XXVIII. Terutama dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Moderasi beragama mengajarkan untuk memelihara keseimbangan dalam menjalankan ajaran agama tanpa ekstremisme, dengan penghormatan terhadap keberagaman dan penerimaan terhadap perbedaan.
Pelaksanaan STQ yang diikuti oleh berbagai kalangan dan latar belakang agama menunjukkan, bahwa toleransi dan keharmonisan antar umat adalah fondasi yang penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi kita.
