Rudal BrahMos Masih Tahap Pembahasan, Indonesia Belum Lakukan Pembelian

3 weeks ago 30
Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia Laksamana David Johnston di Kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat (17/10/2025).(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA) dilansir dari kompas.com

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan menegaskan bahwa Indonesia hingga saat ini belum resmi membeli rudal supersonik BrahMos dari India.

Ia memastikan belum ada kontrak kerja sama antara kedua negara terkait sistem persenjataan tersebut.

"Kita masih belum ada kontrak dengan India untuk BrahMos ini ya," ujar Donny di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Selasa (28/10/2025). Dikutip dari kompas.com

Donny menjelaskan bahwa isu pembelian rudal BrahMos memang sempat dibahas dalam pertemuan antara Kemenhan dan Panglima Angkatan Bersenjata (CDS) India, Jenderal Anil Chauhan, pada pagi hari yang sama.

Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan resmi yang mengarah pada pembelian maupun kerja sama teknis.

"Oh belum. Jadi tadi juga disampaikan, mereka juga sudah menggunakan rudal BrahMos untuk ground-to-ground, ground-to-sea, ataupun air-to-ground. Mereka juga sudah memodifikasi supaya mereka bisa membuat BrahMos," kata Donny.

Lebih lanjut, Donny menyebut India juga menawarkan modifikasi pesawat tempur Sukhoi milik Indonesia agar dapat membawa rudal BrahMos. Meski demikian, tawaran itu belum dapat direalisasikan karena tidak ada kontrak ataupun rencana pembelian sejauh ini.

"Kalau memodifikasi tadi memang ditawarkan untuk bisa memodifikasi Sukhoi kita supaya bisa membawa BrahMos. Tapi kita sendiri belum untuk membeli BrahMos, juga belum. Belum ada kontrak ke arah sana," jelasnya.

Sebelumnya, kerja sama Indonesia–India terkait rudal BrahMos telah menjadi sorotan sejak akhir 2024. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kala itu mengonfirmasi bahwa rudal BrahMos menjadi salah satu opsi alutsista yang tengah dipertimbangkan.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan