Pertumbuhan Ekonomi Sultra Masih di Atas Nasional

1 month ago 35

-- Pj Gubernur Konsisten Menjaga Stabilitas Ekonomi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Menuju penutupan tahun 2024, kondisi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menjanjikan. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra, ekonomi Sultra tumbuh positif sebesar 5,24 persen (yoy) pada triwulan III 2024

Pertumbuhan ekonomi Sultra sebesar 5,24 persen ini, masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 4,95% (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan III 2024 masih berada di atas ratarata pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha, kemarin.

Meski secara yoy pertumbuhan ekonomi Sultra masih lebih baik dari rata-rata nasional, namun mengalami penurunan pertumbuhan dibanding triwulan II. Tercatat, pada triwulan II 2024, pertumbuhan ekonomi Sultra sebesar 5,54%, sedangkan triwulan III-2024 sebesar 5,24%.

“Meskipun ada sedikit penurunan, ekonomi Sultra tetap tumbuh positif dan stabil. Angka pertumbuhan ekonomi masih lebih baik dibandingkan rata-rata nasional,” ulang Bismi menegaskan.

Lebih jauh Bismi menjelaskan, adanya penurunan pada kinerja sektor perbankan. Khususnya dalam hal Aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK), yang masing-masing tercatat mengalami penurunan sebesar -4,57% dan -9,35% YoY.

“Penurunan ini diperkirakan akibat adanya penarikan dana besar-besaran selama periode kampanye Pemilu di Sultra,” ujarnya.

Meskipun demikian, DPK di Sultra masih menunjukkan kontribusi signifikan, dengan Kota Kendari menyumbang 60,53% atau Rp19,43 triliun, diikuti oleh Bau-Bau dan Kolaka yang masing-masing menyumbang 12,05% dan 11,95%.

“Penurunan DPK ini memang terkait dengan penarikan dana pada masa pemilu, tetapi sektor kredit tetap tumbuh positif, mencapai 13,79%, yang mencerminkan tingginya aktivitas konsumsi masyarakat,” bebernya.

Bismi menambahkan, kemudahan akses kredit konsumtif di Sultra, khususnya untuk kepemilikan peralatan rumah tangga, dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan keluarga di daerah ini. Kendati demikian, OJK tetap akan mendorong sektor intermediasi jasa keuangan untuk lebih fokus pada penyaluran kredit produktif, guna memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian daerah.

“OJK akan terus mendorong sektor jasa keuangan untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif, agar dapat memberikan multiplier effect yang lebih besar bagi perekonomian Sultra,” tegasnya.

Data BPS Sultra

Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Erra Septy Vibriane menjelaskan, ekonomi Sultra pada triwulan III-2024 dibanding triwulan III-2023 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,24 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir sebagian besar lapangan usaha.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 18,88 persen, diikuti industri pengolahan sebesar 8,62 persen dan pertambangan dan penggalian sebesar 7,77 persen,” ungkapnya.

Sedangkan lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam, berupa pengadaan air sebesar 4,98 persen diikuti Jasa Keuangan sebesar 0,22 persen. Untuk, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan sebesar 4,08 persen.

Lanjut dia, ekonomi Sultra triwulan I sampai III-2024 dibanding triwulan I sampai III-2023 (c-to-c) mengalami pertumbuhan sebesar 5,51 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah industri pengolahan sebesar 16,36 persen, diikuti administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 13,48 persen dan Jasa Perusahaan sebesar 8,40 persen. Untuk, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan sebesar 3,05 persen,” bebernya.

Lebih jauh dia menjelaskan, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra, menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2024, tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sultra masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 22,47 persen; diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 21,61 persen; konstruksi sebesar 13,14 persen; dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,75 persen.

ebesar 12,75 persen. “Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sultra mencapai 69,97 persen,” jelasnya.

Komitmen Menjaga Stabilitas Ekonomi

Keberhasilan Sultra menjaga tren pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari kerja-kerja nyata Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto beserta jajaran, termasuk pemerintah daerah se Sultra. Indikator ini bisa terlihat dari laju inflasi yang tetap terkendali, dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Sinergi pemerintah dengan lintas sektor yang bergerak di sektor ekonomi sangat urgen. Sebab kebijakan ini bagian dari arahan Presiden dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Andap Budhi Revianto.

Mantan Kapolda Sultra ini menegaskan komitmennya menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah. Dirinya minta supaya semua elemen terkait, punya komitmen yang sama.

Dalam pertemuan di Jakarta, baru-baru ini, Andap memberikan apresiasi tinggi atas peran banyak pihak, salah satunya Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di Sultra. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan Perwakilan BI Sultra berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dengan optimisme tinggi, Sultra siap menyelaraskan langkah bersama Bank Indonesia dan pemerintah pusat dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” imbuhnya. (b/m4/win/ rah)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan