Nyeri Leher Usai ‘Krek-Krek’? Waspadai Tanda Cedera Tersembunyi

3 weeks ago 29
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Membunyikan leher mungkin terasa melegakan bagi sebagian orang, tetapi kebiasaan ini bisa membawa dampak serius bagi kesehatan. Rasa nyeri yang muncul setelah membunyikan leher bukan sekadar hal sepele. Dalam beberapa kasus, bisa menjadi tanda adanya cedera otot, saraf, atau bahkan gangguan pada tulang leher.

Apa yang Terjadi Saat Leher Dibunyikan?

Dilansir dari alodokter, biasanya, bunyi "krek" pada leher muncul saat seseorang dengan cepat menggerakkan kepala ke satu sisi. Gerakan ini dapat menyebabkan:

  • Otot tertarik dan menegang
  • Gesekan antartulang leher
  • Cedera ringan hingga sedang pada jaringan lunak atau saraf

Walau rasa lega seringkali dirasakan, kebiasaan ini tak memberikan manfaat medis apa pun. Justru, risiko cedera meningkat setiap kali Anda melakukannya.

Nyeri Leher Bisa Sembuh, Tapi Jangan Diulang

Pada sebagian besar kasus, nyeri akibat membunyikan leher bisa membaik dengan sendirinya. Namun, bila kebiasaan tersebut terus diulang, rasa nyeri berpotensi kambuh dan bahkan lebih parah.

Analoginya sederhana: seperti meninju dinding. Meski rasa sakitnya hilang dan tangan Anda pulih, bila Anda kembali meninju dinding, rasa sakit akan kembali dan risiko cedera pun meningkat.

Kapan Harus Waspada?

Jika nyeri leher disertai dengan gejala lain seperti:

  • Sakit kepala parah atau migrain
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Kesulitan menggerakkan leher
  • Nyeri menjalar ke bahu dan lengan

Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan awal bisa dilakukan oleh dokter umum untuk mengetahui apakah masalahnya lebih condong ke neurologi (saraf) atau ortopedi (tulang).

Penanganan Sementara di Rumah

Jika nyeri masih ringan dan tidak mengganggu aktivitas harian, Anda bisa melakukan beberapa langkah mandiri:

  • Hentikan kebiasaan membunyikan leher
  • Kompres hangat di area nyeri
  • Gunakan koyo atau salep penghangat (tanpa menyebut merek)
  • Konsumsi obat antinyeri atau antiradang yang dijual bebas sesuai aturan pakai
  • Cukup istirahat dan hindari aktivitas berat

Namun, jika nyeri terus berlanjut lebih dari beberapa hari, jangan tunda untuk mencari bantuan medis profesional.(*)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan