
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Pernah merasa napas melambat secara tidak biasa saat bangun tidur atau beristirahat? Waspadalah, karena itu bisa jadi tanda bradipnea, kondisi medis serius yang terjadi ketika frekuensi napas jauh lebih rendah dari normal.
Meski tidak selalu mematikan, bradipnea bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang lebih besar dan memerlukan penanganan segera.
Apa Itu Bradipnea?
Bradipnea adalah kondisi ketika seseorang mengalami penurunan drastis pada laju pernapasan, yaitu di bawah angka normal 12–16 napas per menit pada orang dewasa. Pada kondisi tertentu, napas bahkan bisa melambat hingga kurang dari 10 kali per menit dan ini bukan hal sepele.
Kondisi ini bisa terjadi saat tidur, setelah bangun tidur, atau bahkan ketika tidak sedang beraktivitas berat. Berbeda dengan sleep apnea (napas berhenti sementara saat tidur) atau dispnea (sesak napas), bradipnea menunjukkan adanya perlambatan sistemik dalam proses bernapas.
Gejala-Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala bradipnea tidak selalu hanya tentang napas lambat. Beberapa tanda lain bisa menyertai, tergantung penyebabnya:
- Kelelahan berlebihan, mual, sembelit, hingga depresi (bila terkait hipotiroidisme)
- Sakit kepala, penglihatan kabur, muntah (bila akibat keracunan)
- Pusing, linglung, gangguan memori (jika disebabkan cedera kepala)
- Napas berat, jantung berdebar, hingga kejang (pada kasus overdosis)
Jika frekuensi napas melambat tanpa alasan yang jelas dan disertai gejala di atas, segera cari pertolongan medis.
Apa Penyebab Bradipnea?
Dilansir dari hellosehat, bradipnea bisa dipicu oleh berbagai kondisi medis atau faktor eksternal. Berikut beberapa di antaranya:
1. Efek Obat Tertentu
Beberapa zat penghilang rasa sakit yang kuat bisa memperlambat aktivitas otak, termasuk pusat pengatur napas. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan pernapasan berhenti total jika tidak ditangani.
2. Gangguan Tiroid (Hipotiroidisme)
Kelenjar tiroid yang kurang aktif menyebabkan penurunan metabolisme tubuh, termasuk fungsi pernapasan. Akibatnya, napas menjadi lambat dan kapasitas paru berkurang.
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.