
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) di seluruh Indonesia, termasuk Sultra, serius dan memprioritaskan penanganan kasus tuberkulosis (TBC).
Seruan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penuntasan TBC dan Pembahasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (29/9/2205).
Mendagri Tito mengungkapkan, Indonesia saat ini menempati peringkat kedua tertinggi di dunia, dalam jumlah kasus dan kematian akibat TBC, berdasarkan Global Tuberculosis Report 2024. Oleh karena itu, penanganan penyakit ini harus menjadi prioritas nasional dan daerah.
“Ini menjadi atensi yang serius bagi kita. Mohon ini menjadi sinyal bahwa penanganan TBC ini menjadi perhatian dan prioritas dari semua daerah,” ujar Tito.
Mantan Kapolri menjelaskan, Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan perhatian besar terhadap isu ini. Bahkan, menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, sebagai koordinator nasional penanganan TBC.
Menurut Tito, keterlibatan aktif Pemda sangat penting dalam menyukseskan upaya penanggulangan TBC, sebagaimana telah terbukti dalam pengendalian pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, melalui kerja sama lintas sektor antara pusat dan daerah.
"Kalau TBC ini, kuncinya nomor satu: teman-teman kepala daerah serius saja, jadikan prioritas," tegasnya.
Dalam arahannya, Mendagri juga meminta Pemda segera membentuk tim penanggulangan TBC di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Tim ini diminta rutin melakukan analisis dan evaluasi (Anev) agar perkembangan kasus TBC dapat terpantau secara berkala.