KENDARIPOS.CO.ID-Wali Nanggroe Aceh Wali Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar sangat prihatin dengan daya rusak yang ditimbulkan perkembangan media digital, khususnya media sosial (medsos).
“Sudah merusak generasi penerus bangsa,” kata Malik Mahmud saat menerima kunjungan silahturahmi Serikat Penerbit Pers (SPS) di kediaman Wali Nanggroe Aceh Jl Soekarno-Hatta Gampong Blang Manyang, Aceh Besar, Selasa sore (21/10/2025) kemarin.
“Anak-anak muda percaya pada hoaks dan fake news yang disebarluaskan oleh media digital, khususnya medsos,” ujarnya.
Malik Mahmud menyelesalkan kemajuan teknologi digital disalahgunakan untuk mempermudah dan mempercepat penyebaran disinformasi dan pemutarbalikan kebenaran.
“Yang saya sangat prihatin dan khawatirkan, dampak buruk medsos ini sudah mengubah perilaku, karakter dan tata krama anak-anak muda kita,”katanya.

"Budaya kita dirusak, sopan-santun hilang, dan kehalusan budi bahasa bangsa kita terkikis. Daya rusaknya demikian tinggi, sangat tidak baik bagi generasi muda bangsa kita,” sambungnya.
Tokoh Aceh berusia 86 tahun dengan reputasi internasional ini juga menyorot liberalisme media dan pemberitaan. Penyebarluasan berita hoaks dan fake news makin tidak terkendali. Di saat yang sama, negara kita makin terseret pada jerat imperalisme dan kapitalisme baru melalui platform global.
“Ini sangat berbahaya bagi generasi muda kita dan masa depan bangsa,” ujarnya.
Bangsa Indonesia, kata Mahmud, memiliki budaya, karakter dan budi bahasa yang berakar kuat pada kekayaan dan kemuliaan peradaban.


















































