Ilustrasi. (Foto: REUTERS/SOUTH KOREAN DEFENCE MINISTRY) pexels.com Dilansir dari Cnn Indonesia
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela kembali meningkat setelah dua jet pembom strategis B-1B milik Angkatan Udara AS terdeteksi melintasi perairan Laut Karibia, di lepas pantai Venezuela, pada Senin (27/10).
Menurut data situs pelacakan penerbangan Flightradar24, kedua pesawat pembom jarak jauh itu terbang sejajar di wilayah udara internasional sebelum akhirnya menghilang dari radar. Pesawat tersebut diketahui lepas landas dari pangkalan militer di North Dakota, Amerika Serikat bagian utara.
Langkah ini terjadi di tengah memanasnya hubungan Washington dan Caracas. Pemerintah Venezuela menuding operasi militer sepihak AS di kawasan tersebut hanyalah kedok untuk menggulingkan rezim Presiden Nicolas Maduro.
“Operasi militer mereka tidak ada hubungannya dengan pemberantasan narkotika. Ini adalah upaya terselubung untuk menjatuhkan pemerintahan sah Venezuela,” ujar pernyataan resmi pemerintah Caracas. Di kutip dari Cnn Indonesia
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump bersikeras bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari kampanye pemberantasan kartel dan penyelundupan narkoba di Amerika Latin.
Selain pengerahan jet B-1B, AS juga mengirim kelompok kapal induk USS Gerald R. Ford, sepuluh jet siluman F-35 di Puerto Rico, serta tujuh kapal perang yang kini beroperasi di kawasan Karibia.
Sejak awal September, militer AS telah menyerang sedikitnya sepuluh kapal yang dituduh terlibat dalam penyelundupan narkoba. Namun hingga kini, Washington belum mempublikasikan bukti kuat yang menunjukkan kapal-kapal tersebut benar-benar digunakan untuk aktivitas ilegal. (KP)


















































