Mahasiswi IT UHO Juara 1 LKTI Kejati Sultra

1 month ago 40
SRI SITIWAHYUNI/ KENDARI POS Nur Azizah, mahasiswi Teknik Informatika UHO, raih juara 1 LKTI Kejaksaan Tinggi Sultra. SRI SITIWAHYUNI/ KENDARI POS Nur Azizah, mahasiswi Teknik Informatika UHO, raih juara 1 LKTI Kejaksaan Tinggi Sultra.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Haluoleo (UHO) angkatan 2023, Nur Azizah, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Sultra). Lomba tersebut diadakan dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024.

Dalam kompetisi itu, Nur Azizah mempresentasikan karya ilmiah berjudul “Sistem Deteksi Dini untuk Penyimpangan Pertambangan Berbasis Artificial Intelligence dan Internet of Things”. Penelitiannya terfokus pada kasus penyimpangan pertambangan di Blok Mandiodo, Sultra, yang pernah menjadi sorotan akibat kasus korupsi.

Nur Azizah menjelaskan, sistem yang digagas bertujuan membantu pemantauan aktivitas pertambangan dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT). Teknologi ini akan mendeteksi penyimpangan alat berat yang beroperasi di luar area perizinan pertambangan.

“Ketika sensor IoT dipasang di alat berat dan alat itu masuk ke area di luar izin operasional, sistem akan memberikan notifikasi peringatan. Dengan demikian, pihak terkait, baik perusahaan maupun pemerintah, dapat segera mengambil tindakan,” jelas Nur Azizah.

Namun, ia menyadari masih ada tantangan dalam penerapan sistem ini, khususnya terkait keterbatasan akses internet di lokasi pertambangan.

“Hambatan utama dalam penerapan sistem ini adalah akses internet yang masih terbatas di lokasi pertambangan. Saya berharap pemerintah dapat memperbaiki dan mengoptimalkan jaringan internet di daerah-daerah tersebut agar teknologi ini bisa diterapkan secara maksimal,” ujar Nur Azizah.

Dalam perjalanan menyelesaikan karya tulisnya, Nur Azizah mengaku menggunakan metode skala prioritas untuk membagi waktu antara kuliah dan persiapan lomba. Meski penulisan karya tulisnya hanya membutuhkan satu hari, studi kasus yang mendukung karyanya sudah ia lakukan selama beberapa bulan sebelumnya. “Saya menggunakan skala prioritas. Misalnya, tugas kuliah yang paling penting saya selesaikan terlebih dahulu, kemudian fokus mencari dan mengikuti lomba,” ujar Nur Azizah.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Kejaksaan Tinggi Sultra terus mengadakan lebih banyak kompetisi serupa, baik di tingkat regional maupun kota. “Saya berharap lomba-lomba seperti ini terus ditingkatkan karena bisa menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri,” tutup Nur Azizah.

Prestasi Nur Azizah membuktikan bahwa mahasiswa Sultra memiliki potensi besar dalam menciptakan inovasi yang relevan dan solutif terhadap permasalahan di daerah. Hal ini juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya.(m2/b)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan