Maha Karya Budaya Lokal

1 month ago 60
 Parade budaya Sultra Tenun Karnaval di pelataran Tugu Persatuan MTQ Square, Sabtu (7/12) SULTRA TENUN KARNAVAL : Parade budaya Sultra Tenun Karnaval di pelataran Tugu Persatuan MTQ Square, Sabtu (7/12)

-- Sultra Tenun Karnaval jadi Event Promosi Budaya

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Nenek moyang masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) punya cita rasa seni yang cukup tinggi dan unik. Jejak karya seni ini bisa terlihat dari beragam corak tenunan lokal. Sebagai upaya melestarikan warisan dari budaya Nusantara ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra rutin menggelarkan event promosi. Salah satunya melalui Sultra Tenun Karnaval.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan pentingnya mengenalkan karya tenun lokal sebagai warisan budaya. Sebab tenunan lokal ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga merepresentasikan persatuan, keindahan alam, dan keberagaman suku di Sultra.

"Tenun adalah sebuah maha karya seni yang merekam budaya, harmoni, lingkungan dan organisasi sosial masyarakat setempat. Dengan mempromosikan dan menggunakan tenun, kita memperkenalkan kekayaan budaya ini ke tingkat nasional hingga internasional,” ujar Andap Budhi Revianto kemarin.

Ia mengajak masyarakat untuk bangga mengenakan tenun dalam keseharian maupun acara formal. "Desain tenun harus terus inovatif agar tetap relevan dengan tren mode saat ini. Kita harus menjadikan tenun sebagai identitas yang mendunia, seperti Korean wave atau Indian wave yang mendominasi industri kreatif," jelasnya.

Mantan Kapolda Sultra ini salut dengan seluruh pihak yang berpartisipasi dan berkolaborasi dalam Sultra Tenun Karnaval 2024. Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga harmoni dan kondusivitas demi keberlanjutan pembangunan.

“Sultra Tenun Karnaval adalah wujud dedikasi kita dalam melestarikan warisan budaya. Mari kita satukan hati dan pikiran untuk memajukan Sulawesi Tenggara yang semakin sejahtera, modern, dan mendunia,” ujarnya.

Andap menyampaikan keberhasilan Sultra di sektor pariwisata. Dimana Sultra menjadi juara satu secara nasional dalam kategori Bangga berwisata di Indonesia. Lalu, wisata Labengki berhasil meraih peringkat pertama. Pada tahun sebelumnya hanya masuk 50 besar. Tidak hanya itu, penataan destinasi wisata, Sultra peringkat pertama secara nasional.

"Saya apresiasi kerja keras Kepala Dinas Pariwisata dan seluruh jajaran atas dedikasinya. Mari kita terus mengembangkan potensi wisata dan budaya ini demi kemajuan bersama," tuturnya.

Kepala Dispar Sultra Belli Tombili mengatakan tahun ini Sultra Tenun Karnaval mengangkat tema The Beauty of Southeast Sulawesi. Yang mana, menggambarkan filosofi dan kearifan lokal yang terkandung dalam motif tenun Sultra.

"Kita juga mempunyai mimpi besar untuk menjadikan Sultra Tenun Karnaval sebagai event karnaval terbesar di Indonesia Timur yang berbasis seni budaya. Keindahan serta keragaman motif tenun Sutra menyimpan cerita demografi dan nilai-nilai kearifan lokal. Sehingga disertai keragaman motif tenun serta budaya yang sangat penting untuk dipertahankan dan dilestarikan," ujarnya.

Dalam event ini, pihaknya menampilkan karnaval budaya di siang hari yang diikuti oleh 34 instansi pemerintah daerah, serta grand karnaval di malam hari yang melibatkan 14 kategori peserta. Karnaval ini diharapkan dapat meningkatkan inovasi para pengrajin dan pelaku industri kreatif tenun.

"Dengan semangat kebersamaan, Sultra Tenun Karnaval diharapkan mampu menjadi penggerak utama promosi budaya dan pariwisata Sultra. Sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan leluhur," pungkasnya. (c/rah)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan