
Kendaripos.co.id -- Bupati Muna Barat (Mubar), La Ode Darwin mendorong realisasi penggunaan pupuk subsidi. Pasalnya, hingga kini penggunaan pupuk subsidi oleh para petani masih sangat rendah. Dari jatah sekira 800 ton pupuk subsidi yang disiapkan PT Pupuk Indonesia untuk Mubar, yang ditebus atau terbeli baru sekira 34 persen.
"Pada pertemuan hari ini saya berencana meminta tambahan kuota pupuk subsidi. Tetapi setelah saya cek, ternyata dari kuota yang ada masih belum habis. Jumlah yang belum ditebus oleh petani masih banyak," kata La Ode Darwin dalam rapat kegiatan sosialisasi penyaluran pupuk subsidi ke penerima pada titik teras (PPTS) yang digelar Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani bersama PT Pupuk Indonesia, Senin (13/10).

Lanjutnya, rendanya realisasi penggunaan pupuk subsidi tidak bisa dibiarkan. Pemkab Mubar akan melakukan upaya agar daya tebus pupuk subsidi segera meningkat dan terserap seluruhnya. "Karena kalau tidak ditebus maka akan menjadi masalah tahun depan. Bisa jadi kuota pupuk subsidi kita dikurangi," ungkapnya.
"Makanya saya minta kepada Pak Sekda agar segera mengundang seluruh kepala desa untuk membicarakan hal ini. Karena di desa ada dana ketahanan pangan sebesar 20 persen. Nah itu bisa dipakai untuk menebus pupuk. Caranya ditebus dulu pupuknya nanti apakah disimpan di Bumdes. Jadi masyarakat yang ingin menggunakan boleh dipake, tapi dengan catatan setelah panen dibayar. Tinggal buat perjanjian dengan kepala desa," terang orang nomor satu di Mubar itu.
Sementara itu General Manejer Ragional IV PT. Pupuk Indonesia, Wisnu Ramadani mengungkapkan bahwa memang daya serap penggunaan pupuk subsidi di Mubar masih sangat rendah. "Serapan pupuk subsidi di Mubar sampai dengan hari ini masih di bawa 50 persen. Datanya baru sekira 34 persen. Masih rendah," ungkapnya.