SHNet, Jakarta— Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mempromosikan potensi wisata wellness Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kepada pasar Singapura melalui kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) bertajuk Mindful Indonesia: Culture, Calm, and Connection.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya menjelaskan Famtrip bagi Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) asal Singapura ini dilaksanakan pada 15–18 November 2025 di Yogyakarta dan Solo.
Kegiatan tersebut bertujuan menghadirkan pengalaman wisata yang menonjolkan keseimbangan antara budaya, ketenangan diri, dan keterhubungan dengan alam, sejalan dengan tren wellness tourism yang semakin diminati wisatawan Singapura.
“Selain memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wellness dan cultural tourism, kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama antara pelaku industri pariwisata Indonesia dengan mitra dari Singapura. Utamanya dalam penyusunan paket wisata baru yang mengedepankan konsep wellness experience,” ujar Made.
Selama empat hari, peserta Famtrip mengeksplorasi beragam aktivitas dan destinasi unggulan dalam rangkaian pengalaman Mindful Indonesia. Di Yogyakarta, peserta mengunjungi Museumku Grabah, ruang kreatif yang menyajikan seni gerabah dengan pendekatan modern dan interaktif.
Mereka juga mengikuti Jogja Culture Wellness Festival (JCWF) di Hotel Mustika Yogyakarta dengan berbagai aktivitas seperti healing booth dan shamanic workshop. Keesokan harinya, peserta merasakan pengalaman budaya Jawa melalui kegiatan Remen Jawi. Rangkaian kunjungan berlanjut dengan sesi eco pounding dan spa di Griya Bianti, wellness sanctuary yang menawarkan relaksasi berbasis filosofi Jawa.
(Dok. Biro Komunikasi Kemenpar)Di Solo, peserta berkunjung ke Rumah Atsiri Indonesia dan Atsiri Jawa sebagai pusat edukasi aromaterapi berbasis tanaman atsiri yang memadukan wellness dan heritage. Mereka mengikuti tur museum dan workshop interaktif. Peserta juga merasakan pengalaman membatik di Kampung Batik Kauman serta menikmati kunjungan budaya ke Pura Mangkunegaran, ikon sejarah dan pusat kebudayaan Kota Solo.
“Selain eksplorasi destinasi, peserta juga melakukan site inspection ke sejumlah hotel di Yogyakarta dan Solo untuk melihat langsung kesiapan akomodasi yang dapat dikembangkan dalam paket wisata wellness dan budaya,” kata Made.
Kegiatan ini ditutup dengan networking event bersama pelaku industri pariwisata, asosiasi, Dinas Pariwisata Kota Surakarta, serta perwakilan Keraton Surakarta sebagai langkah memperkuat kolaborasi dan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dari Singapura.
Program ini turut didukung berbagai mitra strategis, seperti hotel, Dinas Pariwisata DIY, Dinas Pariwisata Kota Surakarta, serta asosiasi pariwisata setempat.
“Melalui Famtrip ini, kami berharap semakin banyak pelaku industri pariwisata Singapura menawarkan paket wisata wellness dan budaya Jawa kepada wisatawan mancanegara. Hal ini akan membantu meningkatkan kunjungan wisatawan serta memperkuat citra Indonesia sebagai Mindful Destination of the World” kata Made. (Stevani Elisabeth)


















































