SHNet, Jakarta — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mempromosikan wisata Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kepada pasar Tiongkok melalui kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) dan business matching yang melibatkan pelaku usaha perjalanan wisata (travel agent) asal Tiongkok.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/11/2025), menjelaskan kegiatan famtrip berlangsung pada 9–14 November di Yogyakarta dan Magelang.
“Kami ingin memperkenalkan Yogyakarta dan Jawa Tengah sebagai destinasi unggulan Indonesia selain Bali, yang menawarkan pengalaman budaya dan wellness yang autentik,” ujar Made.
Ia menekankan Yogyakarta merupakan representasi budaya Jawa yang khas, di mana sejarah, spiritualitas, dan kreativitas berpadu dalam harmoni. “Melalui famtrip ini, agen perjalanan Tiongkok diajak merasakan langsung perpaduan warisan budaya, wellness, dan atraksi yang mendefinisikan kawasan ini. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menginspirasi mereka mengembangkan paket tur tematik baru bagi wisatawan,” katanya.
(Dok. Biro Komunikasi Kemenpar)Made juga menjelaskan bahwa kegiatan yang diinisiasi bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai tersebut diisi dengan sesi business matching yang mempertemukan buyers asal Tiongkok dengan 22 pelaku pariwisata lokal, mulai dari agen perjalanan, perusahaan manajemen destinasi (DMC), hotel, akomodasi, hingga penyedia atraksi.
“Business matching ini bertujuan membina kemitraan dan memperluas jangkauan produk pariwisata Indonesia di pasar Tiongkok,” ujar Made.
Asisten Deputi Bidang Pemasaran Asia Timur, Australia, dan Oceania Kemenpar, Yulia, menambahkan Tiongkok merupakan pasar strategis bagi Indonesia. Pada 2024, Indonesia menyambut sekitar 1,19 juta wisatawan Tiongkok, menempatkan Tiongkok sebagai pasar sumber terbesar keempat setelah Malaysia, Australia, dan Singapura. Hingga September 2025, jumlah kedatangan wisatawan Tiongkok mencapai 1,018 juta atau meningkat 8,83 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan pertumbuhan tersebut, Yulia optimistis kegiatan famtrip dan promosi yang konsisten akan semakin memperkuat pengakuan Yogyakarta dan Borobudur di kalangan wisatawan Tiongkok yang mencari pengalaman bermakna dan berkualitas.
“Ini sejalan dengan arah baru Indonesia untuk menginspirasi wisatawan global agar benar-benar Go Beyond Ordinary saat menjelajahi nusantara,” ujar Yulia.
Dalam kesempatan yang sama, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Berlianto Situngkir, mengapresiasi kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia.
“Ini mencerminkan komitmen Indonesia memperkuat pertukaran antar masyarakat atau people-to-people exchange dengan Tiongkok melalui lanskap pariwisata Indonesia yang terus berkembang yang autentik, kaya budaya, dengan wellness, dan berkelanjutan,” ujar Berlianto. (Stevani Elisabeth)


















































