
Penulis: Dr. ARSALIM (Dosen Pascasarjana MIP Universitas Sulawesi Tenggara)
KENDARIPOS.CO.ID-Reshuffle Kabinet Merah Putih September 2025 merupakan langkah strategis Presiden Prabowo, untuk memperkuat performa kabinet setelah beberapa bulan menjabat.
Presiden mengganti lima posisi menteri, membentuk kementerian baru, dan memberi mandat agar pelayanan publik dan ekonomi segera diperbaiki.
Keberhasilan reshuffle ini sangat tergantung pada kecepatan adaptasi, kinerja nyata dari menteri baru, dan kemampuan pemerintah menjaga stabilitas serta merespons tuntutan publik. Bagi Indonesia, momen ini bisa menjadi titik balik.
Jika dijalankan dengan baik, bisa mengantar ke arah pemerintahan yang lebih responsif, akuntabel, dan dipercaya rakyat Tapi jika tidak (gagal), bisa menjadi sumber ketidakpuasan dan kritik lebih lanjut.
Demontrasi besar-besaran yang lalu dan kasus seperti demonstrasi di Negara Nepal, menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara pemerintahan.
Dari lima posisi menteri yang dicopot dan diganti, salah satunya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa. Menkeu baru diberi mandat memperbaiki kondisi ekonomi yang melambat.
Harapan masyarakat adalah adanya kebijakan fiskal dan pembiayaan yang lebih tepat sasaran, sehingga bisa membawa perubahan signifikan di bidang ekonomi.
Pergantian ini memunculkan perdebatan: apakah langkah ini akan menghadirkan terobosan segar, atau justru mengulang masalah lama yang sudah lama membelit perekonomian Indonesia?
Ikuti KENDARI POS di Google News
Dapatkan update cepat dan artikel pilihan langsung di beranda Anda.