1 week ago
20
PERTAMBANGAN : Bupati Kolaka Amri dan President Director PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto berpose bersama pimpinanan Forkopimda serta jajaran manajemen dari PT Vale dan PT PAMA dalam acara First Digging Ceremony sebagai penanda dimulainya aktivitas penambangan di area Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa.
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Babak baru pengelolaan sumber daya nikel Indonesia resmi dimulai di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anggota Grup MIND ID, bersama mitra strategisnya PT Pamapersada Nusantara (PAMA), menggelar First Digging Ceremony sebagai penanda dimulainya aktivitas penambangan di area Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa.
Penanda dimulainya aktivitas tambang ini tak sekadar seremoni semata. Melainkan simbol komitmen kuat terhadap pembangunan industri nikel yang berkelanjutan, bertanggung jawab, dan berdampak positif bagi masyarakat lokal dan nasional.
Bupati Kolaka Amri hadir first digging ceremony ini bersama unsur pejabat Forkopimda, serta jajaran manajemen dari PT Vale dan PT PAMA. Kehadiran para pemangku kepentingan memperlihatkan sinergi nyata antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan masa depan industri yang inklusif dan kompetitif.
"Ini bukan hanya kegiatan simbolik. Ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab kami untuk memastikan proyek strategis nasional (PSN) ini berjalan tepat waktu dan sesuai prinsip keberlanjutan," ujar President Director PT Vale Indonesia Bernardus Irmanto.
Ia menegaskan IGP Pomalaa merupakan proyek istimewa karena menjadi panggung kolaborasi tiga negara besar Indonesia, Tiongkok dan Amerika Serikat dalam mengelola nikel secara berkelanjutan.
"Kalau di dunia ada United Nations, maka di Pomalaa ini saya menyebutnya United of Nickels. Ada PT Vale Indonesia dari Indonesia, Huayou dari Tiongkok, dan Ford Motor Company dari Amerika Serikat. Kolaborasi lintas negara ini menunjukkan bagaimana nikel Pomalaa akan menjadi komoditas strategis bagi dunia," jelas Bernardus.
